Latest Entries »

Rabu, 29 April 2020

CATATAN RENUNGAN RAMADHAN KE-6

Bismillahir-Rohmaanir-Rahiim
Catatan Renungan Ramadhan ke-6


RAMADHAN MOMENTUM UNTUK  MENGHIDUPKAN HATI DENGAN AL-QURAN 

“SEDIAKAN WAKTU TERBAIKMU UNTUK HIDUP BERSAMA AL-QURAN. DENGAN SIKAP HORAMAT AMBILAH AL-QURAN MUSHAF, HAYATI ARTINYA. BERPIKIRLAH APA YANG BISA KAU LAKUKAN UNTUK KEMASLAHATAN DIRIMU. LUPAKANLAH SEJENAK URUSAN DUNIAMU. ITULAH TANDA KECINTAANMU TERHADAP AL-QURAN. ITULAH SALAH SATU WAKTU TERBAIKMU DALAM HIDUPMU ”

(Di nukil dari kitab Motivasi Pencinta Al-Quran)
(Prof. Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad)

Hidup bersama Al-quran ini, yang perlu digaris bawahi adalah bahwa hidup disini bukan hanya fisik semata, akan tetapi hidup batin juga. Jadi kalau penulis tambahkan sedikit yaitu hidupkan hati kita dengan selalu senantiasa membaca, membaca dan terus membaca Al-Quran demi kebaikan bagi pembaca Al-Quran itu sendiri. Lupakan sejenak urusan dunia, lupakan juga sejenak tentang waspada wabah virus corona/covid-19. Inilah salah satu tantangan bulan suci Ramadahan yang saat ini, mau tidak mau kalau hidup dan hati kita pingin tenang serta ingin memdapatkan ridho Allah SWT, maka lebih di hidupkan kembali hati kita dengan selalu membaca Al-Quran serta sibukan kemabali jiwa raga kita dengan Al-Quran niscaya kita akan selalu tenang dan bahagia.

Terkait Ramadhan tersebut, jadikan momentum untuk lebih meghidupkan hati dengan Al-Quran, maka peran dan kehadiran hati menjadi sangat penting ketika kita ingin senntiasa membaca Al-Quran. Agar bacaan Al-Quran tersebut bukan saja hanya raga yang membaca, akan tetapi hati juga ikut membaca. Hati memiliki peran yang sangat penting didalam membaca Al-Quran, kalau kehadiran hati tersebut sudah bisa di hadirkan untuk bacaan Al-Quran, maka akan berkualitas tinggi. Untuk bisa mendapkan bacaan Al-berkulitas tinggi ada berepa hal yang perlu diperhatikan;

  • Menjaga diri agar sadar akan kenyataan bahwa ketika sedang  membaca Al-Quran, sebenarnya sedang dalam dalam kehadiran-Nya (yaitu Allah SWT hadir) di hadapan orang-orang yang Membaca Al-Quran. وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَاكُنتُمْ. Artinya: Dan Dia (Allah) bersama kamu di mama saja kamu berada. (Al-hadid : 4). فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ. Artinya: Maka, ingatlah Aku (Allah), Aku akan mengigatkamu. (Al-baqarah : 152)
  • Merasalah sebagai bagian dari uasaha “istiqomah membaca Al-Quran” dalam kehadiran Allah SWT, seolah-olah mendegarkan Al-Quran itu sendiri langsung dari Allah SWT. 
  • Pandanglah secara personal bahwa kita adalah orang yang dituju secara langsung oleh Al-Quran. Walaupun Al-Quran telah kita terima dari barbagai tempat, ruang dan waktu secara tidak langsung. Namun biarlah perantara itu hilang beberapa waktu dan perkenankan diri kita menerima Al-Quran seolah-oleh ia berbicara langsung kepada kita.
  • Buatlah penampilan kita menggambarkan  ketakjuban jiwa, penghormatan, pengabdian dan penyerahan diri kita kepada Robbii. Terdapt hubungan erat antara lahir dan batin manusia. “Kehadiran” tubuh akan membuat hati juga hadir. Harus ada sebuah perbedaan dalam penampilan kita ketika sedang membaca membaca Al-Quran dibanding membaca sebuah buku biasa.
  • Kesucian diri kita dijaga sebisa mungkin. Kita mengetahui bahwa hanya orang yang mempunyai kesucian yang berhak menyentuh Al-Quran. Kita mengetahui bahwa tubuh, pakaian dan tempat harus bersih. Kita mengetahui tentang kesucian niat dan kesucian hati, serta tubuh dari dosa adalah sama-sama penting. Tidak ada orang dapat bebas sama sekali dari dosa. Karena itu, cobalah mencegahnya sebanyak mungkin. Jika kebetulan kita telah terdorong berbuat dosa, maka bertaubat dan mohon apunlah kepada Allah SWT, sesegera mungkin. 

Demikianlah sedikit pembahasan  yang sederhana cara-cara untuk menhidupkan hati atau mengahadirkan hati, ketika kita hendak membaca Al-Quran. Moga bermanfaat bagi penulis dan umumnya para pembaca yang budian dan baik hati.


Wassalam,
6  Ramadhan 1441 H (29  April 2020)

Ttd
Penulis 
Amingsa
aminazra.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
aminamjad9.blogspot.com 

0 komentar:

Posting Komentar