Latest Entries »

Minggu, 19 November 2023

SEBUAH INSPIRASI SEORANG GURU

SEBUAH INSPIRASI SEORANG GURU
Oleh Amingsa 



“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu (pengajar atau guru) beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Al-Mujadalah 11).

Seorang guru memiliki tugas yang mulia dalam prespektif Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat sebelas yakni akan diangkat derajatnya. Seorang guru juga merupakan agen perubahan untuk kemajuan dunia pendidikan dengan pemikiran yang visioner. Guru di tuntut untuk cakap diberbagai bidang agama dan ilmu pengatahuan disebabkan perkembangan media teknologi informasi semakin canggih yang tidak terbendung lagi, seakan-akan sudah masuk kesendi-sendi kehidupan terutama pada dunia pendidikan yang didalamnya ada peran guru (pengajar), peserta didik dan fasilitas-fasilitas pendidikan.

Seorang guru yang visioner (jauh berpandangan kedepan), pasti banyak rintangan dan tantangan yang komfleks didalam mentrasfer, mengajarkan dan mendidik para siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Di zaman sekarang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ataupun informasi sangat mudah dan cepat dengan media teknologi. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan besarnya adalah sudakah pemanfaatan media teknologi digital dengan maksimal, atau sebaliknya tidak sedikit yang terlalaikan karena media teknologi digunakan hal-hal yang negatif.

Sebagai seorang guru ataupun pengajar sangat perlu kiranya untuk merefleksikan diri agar menjadi seorang guru uswatun hasanah dan visioner. Dalam hal ini, kita tilik kembali pada kalam Allah SWT, Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat sebelas. Seorang guru (pengajar) akan dimuliakan dan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, syaratnya ada dua yakani guru yang beriman dan yang berilmu (berwawasan luas).

Seorang guru menjadi uswatun hasanah akan terwujud, jika kwalitas spirtualitas keimanannya mumpuni. Ini adalah modal dasar seorang guru (pengajar) untuk menjadi suri tauladan terhadap murid-muridnya. Dengan kecakapan spirtualitas iman yaitu mengajar dilandasi dengan ikhlas, ridho, dan kesabaran yang kuat serta hasil akhir dipasrahkan (tawakal) kepada Ilahi Robbi yang mengatur alam semesta ini. Karena ketentuan dan rencana Allah SWT, adalah rencana yang terbaik, pada hasil akhirnya baik itu mengajar ataupun rencana kegiatan yang lainnya.

Mengajar dengan mengedepankan kecerdasan spirtualitas iman yaitu ikhlas, ridho, dan sabar serta tawakal. Masih jarang dilakukan oleh seorang guru (pengajar) apalagi zaman sekarang hampir semua kegitan mengajar menggunakan media teknologi yang canggih. Sehingga tidak sedikit guru (pengajar) ketergantungan dengan media teknologi tersebut seperti handphone, laptop, iPad, infocus dan sebagainya. Ketika mengajar tidak ada media tersebut seakan-akan mengajar belum sempurna, padahal yang demikian itu belum tentu sempurna dan juga belum tentu berhasil. Oleh karenanya kekuatan spritualitas iman perlu agar dapat teraplikasikan pada seorang guru dan menjadi magnet cahaya hidayah untuk para peserta didiknya.

Seorang guru yang berilmu dan berwawasan luas akan menumbuhkan pemikiran-pemikiran yang visioner serta berpandangan maju kedepan. Apalagi sekarang sudah zamannya teknologi digital yang sudah super cangggih. Untuk mendapatan sebuah informasi ilmu pengetahuan dan wawasan luas cukup relatif mudah. Akan tetapi dengan kemudahan tersebut, banyak yang terlenakan baik itu seorang guru maupun para peserta didik. Tidak sedikit para guru ataupun para siswa yang menggunakan media teknologi mencari informasinya yang negatif yang tidak ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Oleh  Sebab itu, yang dibutuhkan yakni kecerdasan seorang guru dalam mencari informasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan, jangan sampai guru diperbudak oleh media teknologi tersebut.

Semakin cerdas dan bijak seorang guru dalam mengoptimalkan mencari informasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan, hal demikian inilah akan meminimalisir hal-hal yang negatif. Mencari ilmu agama dan ilmu pengetahuan dalam perspektif Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat sebelas idealnya diimbangi dengan peningkatan keimanan, baik dalam ranah aplikasi ibadah-ibadah maupun spiritualitas. Setelah meningkat keimanan yang kuat dan bertambahnya pemahaman ilmu agama serta ilmu pengetahuan yang luas, maka insya Allah menjadi seoarang guru yang mumpuni, cakap, menjadi uswatun hasanah serta menjadi guru yang visioner.

Wallahu A’lam Bis-Showab.

Wassalam,
Amingsa, S, Pd,I, M.A
aminazra.blogspot.com
Tahun 2023


Senin, 23 Januari 2023

SEKILAS PROLOG PELATIHAN MC DESA MANDIRANCAN 2023

 

SEKILAS PROLOG PETATIHAN MC
MUI BEKERJASAMA DENGAN DKM DAN IRMAS AL-BAROKAH
DESA MANDIRANCAN
TAHUN 2023 



Al-hamdulillah wa syukrulillah wa ni’matillah, segala fuja dan fuji syukur hanya bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan anugrah serta nikmat yang sangat banyak, jikalaulah kita hitung nikmat-Nya niscaya tidak akan terhitung jumlahnya. Sehingga dengan semua anugarah, nikmat yang Allah berikan, kami Panita MUI bekerjasama dengan DKM dan IRMAS Al-Barokah, Pelatihan MC bisa menyelenggarakan acara tersebut dengan baik dan lancer sampai selesai.

Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa Risalah Islam, untuk kita semua sebagai ummatnya, agar kelak menjadi ummat harapan Baginda Rasulullah SAW, yang termaktub dalam Kalam Allah SWT, yaitu kalian (kita semua) adalah sepaling baik ummat (kuntum khairah ummah). Sudah menjadi keharusan bagi kita ummatnya, menjadikan Baginda Rasulullah SAW, sebagai idola, figur dan uswatun hasanah diberbagai aspek kehidupan, termasuk kegiatan pelatihan MC yang mudah-mudahan sedikit banyaknya menggunakan kalam-kalam mulia dan penuh makna yakni dengan kalam Baginda Nabi Muhammad SAW.

Seiring bejalannya waktu, kami Panitia MUI bekerja sama dengan DKM dan IRMAS Al-Barokah, Pelatihan MC Desa Mandirancan, telah menyelesaikan terselenggaranya acara tersebut, dengan mengundang para peserta dari IRMAS Al-Barokah, Pemuda Pancasila, Pemuda Karang Taruna dan semua Kadus Desa Mandirancan. Al-hamdulillah terlaksana dengan baik, antusias dan penuh dengan hal-hal yang bernilai positif. Bahkan salah satu Pemateri Pelatihan MC memberikan apresiasi yang sangat positif terkait dengan Pelatihan MC tersebut, yakni beliau menyampaikan acara semacam ini banyak manfaatnya, kalau perlu ada tindak lanjut dari pelatihan ini.

Namun kami  sebagai Panitia MUI bekerja sama dengan DKM dan IRMAS Al-Barokah, masih banyak kekurangan disana-sini dalam menyelenggarakan Pelatihan MC dan bahkan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami Panitia MUI bekerja sama dengan DKM dan IRMAS Al-Barokah, Pelatihan MC mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan terlaksananya agenda-agenda acara yang akan datang, lebih baik lagi dan mendekati kesempurnaan.

Demikianlah sekilas prolog penutupan Pelatihan MC yang diadakan oleh MUI Desa Mandirancan berkerjasama dengan DKM dan IRMAS Al-Barokah, semoga ini merupankan langkah awal yang baik untuk kita semua, terlebih untuk semua Pengurus MUI Desa Mandirancan agar lebih eksis dan bisa memberikan kemanfaatan baik untuk pengurus MUI maupun masyarakat sekitarnya wabil khusus Desa Mandirancan yang tercinta.   


                                                                                                Mandirancan,       Januari 2023
                                                                                               Panitia Pelatihan MC
                                                                                                   
 
                                                                                                MUI Desa Mandirancan
                                                                                                Berkerjasama dengan DKM dan
                                                                                                IRMAS Al-Barokah.


                                                                                               


Wasslam
aminazra.blogspot.com
tahun 2023

Rabu, 17 November 2021

USIA REMAJA USIA PENTING

                                             USIA REMAJA USIA PENTING 


Kaum remaja dan pemuda masa kini adalah tumpuan harapan bangsa
di masa yang akan datang. Oleh karena itu mereka perlu dibantu
menemukan dirinya sendiri (jati dirinya) dan membantu
pertumbuhan serta perkembangan mereka
kearah yang baik dan terpuji.
(Drs. Hasan Basri)

Perkembangan dunia teknologi digital dan gadget sudah tak terelakan lagi, bagaikan badai kehidupan yang sudah meluluh lantahkan sendi-sendi kehidaupan manusia. Menerjang sendi-sendi kehidupan sosial dan spritual manusia yang tidak mengenal batasan usia. Baik usia anak-anak, usia para remaja, usia pemuda dan orang dewasa, usia tua bahkan usia manula. Semuanya itu, seakan-akan manusia telah terbius dengan kecanggihan teknologi digital dan gadget.

Ketika sesorang manusia sudah pegang gadget ataupun tablet, iPad dan handphone, maka manusia tersebut seolah-oleh terbius dan sangat khusu’ menggunakannya. Bisa jadi kekhusu’annya pegang gadget mengalahkan khusu’ dalam ibadah. Hal demikian  ini yang sudah mengkoyakkan sendi kehidupan, pada aspek spritualitas manusia. Apa lagi dalam ibadah yang lainnya seperti dzikir, baca Al-Quran dan ibadah sunnah yang lainnya. Tidak sedikit manusaia yang sudah tidak menganggap penting, lebih memenpentingkan gadget (tablet, iPad dan handphone).

Dari sudut pandang aspek sosial, kabanyakan manusia yang sudah terhipnotis gadget rasa empati sudah mulai pudar bahkan hilang. Diantaranya yaitu saling membantu, saling tolong menolong, saling sapa, senyeum kepada orang lain dan sebagainya. Dampak teknologi digital dan gadget sangat dahsyat bisa mengkoyakkan aspek sosial kehidupan manusia, yang lebih mengerikan lagi adalah gradasai moral yang tidak sedikit telah terjadi pada kaum remaja. 

Oleh karenanya kaum remaja dan pemuda yang sejatinya menjadi tumpuan harapan bangsa. Mestinya harus dikawal dan diarahkan oleh orang tua dirumah dan bapak/ibu guru disekolah serta memantau dan mengontrol terhadap gadget yang mereka gunakan dikhuwatirkan adalah menggunakannya melampai batas kewajaran. Maka peran orang tua dirumah sangat penting untuk memotivasi dan mengarahkan anak-anaknya yang sudah usai remaja kearah lebih baik dan berakhlak mulia.

Bapak/ibu guru pun memilik peran sangat penting juga, guru tugasnya bukan hanya mentrasfer knowledge saja akan tetapi lebih dari itu. Maka disinilah peran guru sangat penting untuk mewujudkan generasi remaja menjadi tumpuan harapan orang tua, tumpuan harapan daerah, tumpuan harapan bangsa, dan lebih penting lagi menjadi tumpuan harapan agama. Sehingga para remaja otaknya tidak terbius dan tidak terkontaminasi penggunaan kecanggihan gadget yang melampaui batas kewajaran.

Mari kita renungkan nasehat untuk para remaja dan pemuda dari Syekh Mustafa Al-Ghalayani, “Wahai para remaja dan pemuda...! Sesungguhnya Allah menciptakan manusia, agar ia menjad seseorang yang senantiasa berbuat untuk kehidupannya, mengusahakan kebaikan di seluruh penjuru bumi (dunia), selalu mengupayakan kebaikan dari dirinya maupun umat manusia pada umumnya. Hal tersebut akan menjadi mustahil dicapai kecuali dengan keberanian untuk melangkah maju dan mengerahkan segenap kemampuan.

Pembaca yang baik hati, bagi para remaja tidak ada tawar menawar lagi, ia harus mampu menemukan jati dirinya. Untuk bisa berbuat sesuatu yang baik didalam kehidupannya sendiri dan mengusahakan kebaikan buat orang banyak. Hal yang demikian kalau para remajanya punya keberanian untuk berfikir melangkah lebih maju dan mengerakan segenap kemapuannya, baik lahir maupun batin.

Akan tetapi permasalahannya sekarang adalah sangat pelik dan rumit, bagi para remaja yang lemah motivasainya, lemah pengetahuan agamanya dan lemah kemauan untuk majunya. Bagi para remaja yang lemah seperti itu, pasti akan tergilas bahkan terset-seret dengan perkembangan teknologi digital dan gadget yang semaikin merasuki otak dan jiwa para remaja. Sehingga yang terjadi adalah menggunakan gadget melampaui batas kewajaran. Karena digadget tersebut, meraka tidak sedikit para remaja, yang tidak mampu memfilter informasai dari gadget itu, hahkan melihat film/you tube yang haram pun sudah menjadi kebiasaan mereka belum lagi informasi yang lainnya.

Oleh sebab itu, memotivasi dan mangarahkan para remaja untuk menemukan jati diri mereka. Wajib dilakukan oleh orang tua dan peran dunia pendidikan, dikarenkan pada usia remaja adalah usia yang rentan dengan tidak setabil. Kemudian ranah pendidikan ilmu agama juga sangat penting untuk membekali para remaja, agar para remaja yang punya pengetahuan agama, menjadi modal untuk bisa memfilter informasi-informasi yang tidak pantas dilihat oleh para remaja 

Wallau ‘alam bis-shawab.

 

Wassalam,

Amingsa

November 2021

aminazra.blogspot.com

aminbhsarab.blogspot.com

aminamjad9.blogspot.com


Sabtu, 11 September 2021

HIDUP ITU UNTUK BELAJAR SEPANJANG HAYAT

 

HIDUP ITU UNTUK BELAJAR SEPANJANG HAYAT

“Menuntut Ilmu itu dari buaian sampai ke liang lahat.” (Hadits) 

Salah satu tugas manusia adalah senantiasa terus belajar untuk mencapai tujuan utama yaitu bahagia di dunia dan akhirat. Bahagia di dunia merupakan dambaan bagi setiap manusia baik itu yang beriman atau tidak beriman. Jalan utama untuk hidup bahagia didunia dengan tercukupi semua kebutuhan hidupnya. Maka jalan utamanya yaitu belajar ilmu pengetahun yang  linier searah dengan kebutuhan hidup manusia di alam dunia ini.

Untuk bisa mendapatkan kebahagian alam akhirat juga dengan belajar ilmu. Balajar ataupun menuntut ilmu agama (Islam) agar bahagia di alam akhrat adalah syarat mutlak yang harus ditunaikan. Belajar ilmu agama (Isam) itu sangat penting agar dapat memahami, menghati dan mengamalkannya sesuai dengan pedoman serta tuntunan agama. Selama nafas masih berhembus, dekat jantung masih bergerak dan darah masih mengalir menutut ilmu itu hukumnya wajib.

Manusia yang saleh sepajang hayatnya pasti didalam kehudupan selalu berusaha agar hidupnya terisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Manusia yang saleh juga terus tak jarang belajar untuk berikhtiar mencari yang namanya kebahagian baik itu, kebahagian didunia maupun diakhirat. Inilah hakekat kehidupan manusia yang dicari adalah kebahagian. Puncak kebahagian yang hakiki yaitu manusia mengapai kebahagian akhrat kelak. Hal yang demikian terangkum dalam sabda Rasulullah Saw, barang siapa yang ingin kehidupan dunianya bahagia maka dengan ilmu, barang siapa yang ingin kehidupan akhiratnya bahagia maka dengan ilmu dan barang siapa ingin bahagia keduanya juga dengan dengan ilmu.

Perkembangan zaman yang semakin canggih membuat cara belajar pun dituntut untuk lebih capat untuk mengikuti perkembangan teknologi digital. Perkembangan teknologi digital dalam ranah di dunia pendidikan semakin cepat dan tak tebendung lagi. Bagi lembaga pendidikan yang mengikuti perkembangan teknologi, bisa jadi berkembangnya akan semaikin cepat dan bisa berkompetisi dengan lembaga pendidikan yang lainnya. Akan tetapi lembaga pendidikan yang kurang mengikuti perkembangan teknologi digital, dipastikan akan ketertinggalan jauh bahkan mungkin akan tergilas dengan teknologi digital.

Teknologi digital dalam bidang pendidikan pemebejaran nyaris lebih cepat dan menjadi sangat mudah. Pendidikan dari mulai tingkat SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK, dan sampai perguruan tinggi. Pembelajaran pada tingkat SD/MI pun, sudah memperkenalkan komputer bahkan bisa jadi ada yang sudah mampu mengoprasikan komputer. Apa lagi pada saat sekarang ini, teknologi canggih yang ada digenggaman seperti handphone, bagi anak SD handphone sudah menjadi barang mainan dan teman bermain. Pada tingkat SD/MI dari kelas 4 samapi 6 di daerah perkotaan mereka sudah ada yang bisa membuat akun sendiri sehingga whatsapp, faceboob, youtube dan sebagainya mereka sudah bisa menggunakan serta mengaksesnya. Kalau ini dibiarkan trasformasi informasi justru akan membahayakan perkembangan anak-anak SD/MI kelas 4 sampi 6, harus ada control dari orang tua dirumah dan control sekolah jika berada di sekolah oleh guru dan wali kelasnya.

Dengan perkembangan teknolgi yang super canggih, trasformasi dan informasi semakin cupat. Maka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sangat mudah, baik itu ilmu pengetahuan yang terkait dengan sains maupun  ilmu pengetahun yang terkait dengan agama (Islam).

Ilmu pengetahun yang terkait dengan Islam, berarti berbicara tentang Al-Quran dan hadits-hadits. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan Negara-negara Eropa yang super canggih. Hal yang demikian itu, tidak lepas jasa para ulama terdahulu dan karya-karya ilmuan Islam yang yang mashur samapi sekarang. Samapi saat sekarang ini pun pergurun-perguran tinggi di eropa mereka masih mengkaji dan menliti karya-karya besar ilmuan Islam diantaranya Ibnu sina, Ibnu Rusd, Al-Farab dan yang lainnya.

Dahulu waktu penulis masih balajar mengaji di tingkat Mts/SMP, KH. Hamin Effendy, belau berkata pada saya, kamu kalau ingin menjadi Ulama besar kamu harus berlajar dipondok pesantren selama 40 tahun, baru jadi Ulama besar. Saya sebagai santrinya hanya mengiyakan saja. Akan tetapi kalau dilihat perkembangan teknologi digital yang kecangihannya terlihat tampa batas. Maka teori yang disampaikan Pak Kiai sudah menjadi kurang relevan. Dengan kecangihan akses teknologi digital transformasi dan informas ilmu pengetahuan itu menjadi sangat mudah bisa berada digenggaman tangan. Begitu juga ilmu agama (Islam) yang berada di kitab-kitab Ulama besar dahulu, itu bisa didapatan dengan mudah. Tinggal manusianya itu sendiri harus mampu munggunakan masa hidup untuk belajar dan terus belajar, dengan menggunakan kecanggihan tenologi digital sampai akhir hayatnya.

Wallahu ‘alam bis-shawab.

Wassalam,
Amingsa
 September 2021
aminazra.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
aminamjad9.blogspot.com

Minggu, 18 April 2021

AMALAN-AMALAN DAHSYAT MENGISI RAMADAHAN

 

Renungan Inspirasi Ramadhan ke-2

AMALAN-AMALAN DAHSYAT MENGISI RAMADAHAN

Oleh: Amingsa

 

Bismillah laa haula walaa quwwata illa billah,

Yaa Allah… Engkau adalah DZat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dalam hati sanubari yang paling dalam kita hamba yang fakir ini, pasti ingin sekali setiap tahun bertemu dangan Ramadhan-Mu yang nan mulia dan agung. Awal Ramadhan-Mu adalah rahmat, pertengahan Ramadhan-Mu adalah ampunan dan akhir ramadhan-Mu adalah puncak amal keimanan dan ketaqwaan yaitu untuk bebas dari api neraka-Mu.

Mau tidak mau, bila tahun ini Ramadhan terakhir, maka kita harus melakukan amalan-amalan ibadah yang dahsyat dan yang terbaik dihadapan Allah Swt. Sepatutnya kita selalu memperbaharui kuwalitas keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya, agar tidak menyesal di akhirat kelak dan agar mendapatkan kucuran rahmat, ampunan serta ridho-Nya.

Ada beberapa amalan yang dahsyat di cintai Allah Swt, apabila seorang hamba mengamalkan dan mengistiqamahkan terlebih-lebih bila sekarang ini, berada pada Ramadhan terakhir. Maka menjadi suatu keharusan untuk mengerjakan amalan-amalan dahsyat yang sangat cintai Allah Swt, dengan begitu kita berharap setelah mengerjakan bebarapa amalan yang terbaik dihadapkan Allah Swt. Maka menjadi sebuah magnet untuk mendapatkan kucuran rahmat, ampunan dan ridho-Nya.

Mari kita merenungkan salah satu hadits baginda Nabi Muhammad Saw, telah bersabda Rasulullah Saw, bertanya salah satu seorang shabat kepada Rasul, Wahai Rasulullah , amalan-amalan apa yang paling Allah Swt cintai? Bersabda Rasul: shalat tepat pada waktunya, selanjutnya apa lagi? Bersabda Rasul: Berbakti kepada kedua orang tua, selanjutnya apa lagi? Bersabda Rasul: jihad dijalan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika tahun sekarang Ramadhan terakhir, minimal-minimal sekali kita mengerjakan tiga amalan dahsyat yang sangat di cintai Allah Swt. Amalan dahsyat pertama yang sangat dicintai Allah Swt, adalah mengerjakan shalat fardhu tepat pada waktunya. Alangkah dahsyatnya, ketika mengerjakan shalat fardhu berjama’ah tepat pada waktunya apalagi dibulan Ramadhan. Maka pahala shalat fardhu tersebut dilipat gandakan berlipat-lipat pahalanya oleh Allah Swt. Lebih dahsyatnya lagi bila ditambah mengerjakan dibulan Ramdhan itu dengan beberapa amalan shalat sunah diantaranya; istiqamah shalat sunah tahajud, taubat, tasbih, hajat, istikharah, dhuha dan shalat sunah tarawih. 

Sebab kita menyadari betul bahwa setiap Ramadhan datang, jangan sampai setiap detik demi detik, menit demi menit dan hari demi hari Ramdhan tersebut, terlewat begitu saja. Apalagi bila Ramadhan tahun ini terakhir. Teramat sayang sekali kalau Ramadhan tahun ini dilewatkan tidak mengerjakan amalan-amalan dahsyat yang terbaik dihadapan Allah Swt. Yaitu mengerjakan shalat fardhu berjama’ah tepat pada waktunya dan ditambah dengan shalat-shalat sunah yang lainnya. 

Amalan dahsyat yang terbaik kedua yang sangat dicintai Allah Swt, yaitu sentiasa berbakti kepada kedua orang tua. Apa lagi jika sekarang berada pada Ramadhan terakhir, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua paling tidak dengan memuliakan dan membahagiakan mereka keduanya sebagai wujud bakti kepada kedua orang tua. Agar kita mendapatkan ridhanya. Sebab kita ketahui bersama bahwa ridha Allah Swt, tergantung ridhanya orang tua kepada kita.

Sungguh amalan yang dahsyat ketika Ramadhan datang kita senantiasa berbakti kepada kedua orang tua dengan memuliakan dan membahagiakan mereka keduanya. Berbakti, memuliakan dan membahagiakan kedua orang tua adalah Seruan Allah Swt, kepada semua hambanya yang beriman dan bertaqwa agar kita selalu berbakti kepada kedua orang tua. Semoga dengan kita senantisa berbakti dengan memuliakan dan membahagiakan mereka keduanya, terlebih-lebih dibulan Ramadhan niscaya akan mendatangkan banyak kebaikan untuk kita.

Amalan dahsyat yang terbaik ketiga yang sangat dicintai Allah Swt, adalah jihad dijalan Allah Swt. Jihad dalam konteks makna yang luas, bisa jadi maknanya yaitu berbacam-macam. Oleh sebab itu, makna jihad yang sekarang kita refleksikan disini ialah terkait dengan Ramadhan, jika Ramadhan tahun ini Ramadhan terakhir. Maka jihadnya adalah jihad melawan hawan nafsu dengan berpuasa Ramadhan yang gigih dan sekuat tenaga lahir batin. Dengan perjuangan yang kuat lahir batin untuk puasa Ramadhan, semoga kita akan mampu mengendalikan hawa nafsu. Sehingga puasa Ramadhan yang kita tunaikan menjadi puasa yang terbaik dihadapan Allah Swt. 

Terkait dengan puasa baginda Nabi Muhammad Saw, bersabda puasa itu adalah prisai (benteng). Ternyata bagi orang yang mengerjakan puasa, baik itu puasa sunah atau pun wajib ia akan memiliki prisai (benteng) sebagai pelindung diri. Kalau kita merenung sejenak dengan kondisi pademi covid-19, banyak orang-orang muslim yang masih takut dan khuwatir dengan virus corona. Padahal virus corona makhluk Allah juga yang kecil, seharusnya kita lebih tenang dalam menghadapinya tidak usah takut dan khuwatir.

Sebab dalam ajaran Islam telah diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw, 21 abad yang lalu, kalau ingin sehat jasmani dan ruhani yaitu dengan berpuasa. Karena puasa itu adalah prisai (benteng) bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Ketika jiwa raga kita sudah dijaga dan diberikan prisai (benteng) oleh Allah Swt, niscaya segala macam makhluk tidak bisa menyakiti jawa raga seseorang yang sedang berpuasa termasuk virus corona. Inilah resep hidup sehat jasmani dan ruhani yang paling dahsyat dalam menghadapi kodisi sekarang yaitu dengan berpuasa. Semoga dengan puasa Ramadhan tahun ini, mampu meningkatkan kuwalitas iman dan taqwa kepada Allah Swt, disamping sehat jasmani serta ruhani. Ketika kuwalitas iman dan taqwa meningkat insyaallah ridha Allah Swt akan kita dapatkan.

Satu amalan dahsyat lagi yang sangat diajurkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw, yaitu tingkatkan frekwensi membaca Al-Quran dan lebih diintesifkan lagi. Bila sudah berada pada bulan Ramadhan dengan meningkatnya frekuwensi membaca Al-Quran, mudah-mudahan menjadi amal dahsyat yang terbaik dihadapan Allah Swt. Sungguh butuh pengorbanan yang luar biasa untuk meningkatkan frekuwensi membaca Al-Quran agar selalu hatam Al-Quran bebrapa kali. kalau pun toh tidak sanggup berkali-kali hatam,  minimal satu kali hatam di bulan Ramadhan dan di kerjakannya secara istiqamah. Karena amalan sedikit kalau kita dikerjakan secara istiqamah menjadi amalan dahsyat yang di cintai oleh Allah Swt.

Demikianlah amalan-amalan dahsyat yang terbaik dan yang cintai Allah Swt, yaitu yang sepatutnya di kerjakan dengan sungguh-sungguh penuh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt, jika Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir. Semoga kita diberikan kemampuan oleh Allah untuk selalu istiqamah dalam mengerjakan amalan-amalan dahsyat yang terbaik dan yang dicntai Allah Swt. Begitu juga shabat-shabat yang baik hati mudah-mudahan bisa mengerjakan amalan-amalan dahsyat terbaik dan cintai Allah Swt. Aamiin… 

Wallahu ‘alam bis-shawab.

Wassalam,
Amingsa
Ramadhan 1442 H
aminazra.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
aminamjad9.blogspot.com


MENGUATKAN ENERGI NIAT PUASA RAMADHAN

 Renungan Inspirasi Ramadhan ke-1

MENGUATKAN ENERGI NIAT PUASA RAMADHAN

Oleh: Amingsa

 

Setiap puasa Ramadhan setelah sholat tarawih dan witir, sudah kita maklumi bersama yaitu suadah menjadi lazim untuk selalu membaca niat puasa Ramadhan. Hal yang demikian  sudah menjadi kebiasaan para jama’ah shalat tarawih dan witir untuk membaca niat puasa Ramadhan. Bahkan niat tersebut dipandu oleh Ustadz atau Kiai sebagai imam tarawih kemudian diikuti oleh para jama’ah sebagai makmumnya.

Tidak bisa dipungkiri penomena tersebut, telah terjadi setiap tahun dan menjadi adat atau kebiasan setelah shalat tarawih serta witir senantiasa membaca niat puasa Ramadhan. Kalau diperhatikan kembali membaca niat puasa Ramadhan, menjadi hal biasa saja dan lumrah dilakukan pada semua jama’ah shalat tarawih serta witir, baik itu jama’ah tarawih di masjid-masjid ataupun di mushol-mushola khususnya di Indonesia.

Dilihat dari kaca mata ilmu fikih membaca atau mengucapkan niat puasa Ramadhan adalah merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan pada malam hari. Boleh niat puasa setelah shalat tarawih plus witir, boleh tengah malam dan boleh juga sepertiga malam. Maksimalnya adalah membaca niat puasa Ramadhan wajib dikerjakan atau dilafalkan  sebelum azan subuh dikumandangakan oleh muazin di masjid-masjid ataupun di mushola-mushola.

Oleh karena itu, sudah menjadi adat kebiasan di Indonesia bahwa niat puasa Ramadhan dibacakan dan lafalkan setelah shalat tarawih serta witir. Namun yang perlu menjadi perhatian khusus adalah niat puasa Ramadhan harus dengan kesungguhan, kesadaran dan penuh dengan keikhasan. Jikalau ini tidak dilakukan bisa jadi puasanya biasa-biasa saja dan kurang semangat hanya mendapakan lapar dan dahaga saja.

Terkait dengan hal tersebut, mari kita perhatikan dan pahami kembali keterangan hadits baginda Nabi Muhammad Saw, telah bersabda Rasulullah Saw,”betapa banyak orang yang berpusa, tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu, kecuali hanya mendapatkan lapar dan dahaga.” (HR Ahmad)

Hadits baginda Nabi Muhammad Saw dengan gamblang menjelaskan bahwa sebagian besar orang-orang yang berpuasa Ramadhan tersebut tidak mendapatkan apa-apa dari puasa yang mereka kerjakan kecuali hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Bisa jadi banyak orang-orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa, yaitu tidak mendapatkan pahala, kebajikan, hikmah dan manfaat berpuasa tersebut. Sehingga banyak orang-orang yang berpuasanya menjadi sia-sia.

Betapa sayangnya puasa Ramadhan yang sudah bersusah payah dengan menahan hal-hal yang memebatalkan puasa. Berpuasa menahan diri dari sejak waktu mendirikan shalat subuh berjam’ah, yaitu dari terbit matahari sampai terbenam matahari yakni sampai waktu menjelang maghrib. Tepat pada waktu maghrib untuk berbuka puasa. Akan tetapi puasanya tersebut kebanyakan orang-orang tidak mendapatkan apa-apa hanya lapar dan dahaga saja. Ini menjadi suatu hal yang sangat disayangkan, merugi dan bahkan menjadi sia-sia puasanya.

Oleh karena itu, boleh jadi energi niat berpuasa Ramadhannya tidak ada atau kurang bersungguh-sungguh dalam berniat puasa Ramadhan. Sehingga berpuasanya hanya mendapatkan lapar, dahaga dan bahkan puasa tersebut menjadi sia-sia belaka. Salah satu faktor penyebabnya adalah niat berpuasanya kurang bersungguh-sungguh atau kurang kuat. Hal tersebut akan berdapak berkurangnya energi niat berpuasa khususnya puasa Ramadhan.

Sudah seyogyanya niat puasa Ramadhan yang setiap kali diucapkan dan dilafalkan dengan kesunguhan, kesadaran dan ikhlas semata-maka mangharap ridho Allah Swt. Niat puasanya tidak bersenda gurau, apalagi niat puasanya main-main tidak dengan sungguh-sungguh dengan sepenuh hati. Inilah yang terjadi kalau kita perhatikan secara seksama tidak sedikit orang yang berpuasa tersebut, pada siang hari tidur bahkan tidurnya berjam-jam. Sehingga puasanya kurang produktif dan energi puasa Ramadhannya pun menjadi lemes, loyo serta melemah.

Maka menjadi sangat penting menguatkan kembali niat berpuasa Ramadhan dengan cara dengan kesungguhan, kesadaran dan keikhlasan semata-mata mangharap ridha Allah Swt. Agar energi niat puasa Ramadhan tersebut dapat memberikan dampak positif yang dahsyat. Kalau ini yang diamalkan niscaya puasa Ramadhan tersebut menjadi tidak sia-sia. Puasa Ramadhan menjadi lebih produktif dan mengisi puasa Ramadhannya dengan amalan-amalan sunnah yang terbaik serta sangat dianjurkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw.

Wallahu ‘alam bis-shawab.

Wassalam,
Amingsa
Ramadhan 1442 H
aminazra.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
aminamjad9.blogspot.com

Selasa, 23 Maret 2021

WUDHU SEBAGAI PENANGKAL VIRUS CORONA

 

WUDHU SEBAGAI PENANGKAL VIRUS CORONA

(Amingsa)

 

Jika seorang muslim berwudhu, maka dosa-dosanya akan keluar dari telinga, mata, kedua tangan, dan kakinya. Apabila ia duduk  sehabis wudhu, maka ia duduk dalam keadaan dosa-dosanya telah terampuni.

(HR. Ahmad)  

Saat ini semua Negara di dunia sedang dilanda dan di gemparkan dengan adanya wabah virus corona yang mematikan. Yaitu pandemi covid-19 termasuk Indonesia yang penduduknya muslim terbesar di dunia, tak luput terkena dampak wabah virus corona yang sangat dahsyat. Akibat pandemi covid-19 yang meluas dibelahan dunia ini, telah mengkoyakkan sendi-sendi kehidupan suatu bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia.

Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa pendemi covid-19. Dalam prespektik Islam bahwa setiap musibah yang menimpa manusia atau masyarakat suatu bangsa, pasti dibalik peristiwa yang terjadi ada banyak hikmah yang biasa dipetik. Yaitu salah satu protokoler kesehatan adalah selalu membersihkan tangan setiap saat, ketika keluar dari rumah untuk menuju  tempat kerja masing-masing atau pun sebaliknya juga pulang dari kerja. Dalam ajaran Islam tentang membersihkan  tangan sudah ada dan telah di ajarkan 21 abad yang lalu oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Agar manusia senantisa hidup bersih dan khususnya orang-orang muslim di seluruh dunia sangat dianjurkan hidup selalu bersih dengan senantisa mencuci tangan yakni dengan berwudhu. Bahkan berwudhu sesuatu hal yang wajib di kerjakan minimal lima kali dalam sehari yang di lakukan oleh oang-orang muslim.

Dalam mengadapi wabah virus corona ataupun pandemi covid-19, wudhu adalah penangkal yang luar bisa yang langsung di ajarkan oleh Allah dan di praktekan oleh baginda Rasulullah Saw, kepada umat manusia terlebih bagi orang-orang muslim. Minimal bagi orang-orang muslim membersihkan tangan (wudhu) wajib lima kali. Selanjutnya baginda Rasulullah Saw, sangat mengajurkan umatnya untuk senantisa menjaga wudhu agar hidupnya menjadi bersih.

Terkait dengan menjaga wudhu (kebersihan) mari kita renungkan hadits Rasulullah Saw, bersabda, Jika seorang muslim berwudhu, maka dosa-dosanya akan keluar dari telinga, mata, kedua tangan, dan kakinya. Apabila ia duduk  sehabis wudhu, maka ia duduk dalam keadaan dosa-dosanya telah terampuni. (HR. Ahmad)

Sungguh mengagumkan dalam ajaran Islam, wudhu itu bukan hanya untuk penangkal virus corona saja akan tetapi lebih dari itu. Bahwasanya wudhu itu juga pada hakekatnya sebagai pembersih dosa-dosa manusia. Pada saat kita berwudhu membasuh kedua telinga, maka gugurlah dosa-dosa yang di perbuat oleh telinga. Sesungguh telinga yang di ciptkan Allah Swt, ialah untuk di gunakan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan nasihat-nasihat yang baik. Bukan sebaliknya telinga di gunakan untuk hal-hal yang di haramkan seperti, mendegarkan gosib, menedengarkan kejelekan orang lain, dan sebagainya.

Ketika kita membasuh wajah, maka berguguranlah dosa-dosa yang telah di perbuat oleh wajah, di antaranya kedua mata. Pada hakekatnya Allah Swt, menciptkan mata bukan untuk melihat maksiat-maksiat, akan tetapi mata yang Allah cipatkan yang bisa melihat ini, yakni untuk melihat tanda-tanda keagungan Allah di alam semesta ataupun melihat ayat-ayat kauniyah Allah yang tersirat di alam semesta. Seperti gunung, mata air gunung, lautan, batu karang, awan, dan sebagainya. Kemudian salah satu kewajiban wudhu yaitu, membersihan (membasuh) kedua tangan sampai kedua siku tangan kanan dan kiri. Dalam hal membersihkan tangan ajaran Islam sudah mengajarkan dengan detail dan sempurna. Jika ada bagian tangan tidak terbasuh dengan air, maka wudhunya tidak sah. Ditambah lagi dalam membersihkan (membasuh) tangan di wajibkan lima kali dalam sehari dan bahkan diajurkan menjaga wudhu, bisa jadi lebih dari lima kali.

Jadi hikmah yang bisa dipetik dengan adanya wabah virus corona ini, kita diajurkan sesering mungkin untuk membersihkan tangan. Pada ajaran Islam, kita telah di ajarkan dan sangat di anjurkan selalu membersihkan tangan (menjaga wudhu), agar fisik dan seleluruh anggota badan selalu bersih. Bahkan ajaran Islam pun menjelaskan bagi orang yang selalu menjaga wudhu bukan hanya bersih fisik dan semua anggota badan, akan tetapi orang yang selalu menjaga wudhu itu, hatinya dalam keadaan besrih. Sehingga orang tersebut dalam hidupnya akan selalu tenang hatinya karena sudah bersih dari dosa-dosa.

Lebih canggih lagi dalam ajaran Islam kebersihan itu, ada benang merahnya dengan keimanan ataupun keyakinan. Sabagaimana baginda Rasulullah Saw, bersabda, kebersihan (kesucian) itu sebagian dari iman. (hadits). Dari hadits ini, orang-orang muslim wajib mengimanai dan meyakini betul, bahwasanya orang yang senantisa menjaga wudhu, ia senantisa hatinya suci serta mendapat penjagaan dari Allah Swt.

Salah satu sifat orang-orang yang beriman ialah ia selalu senantisa menjaga kebersihan (menjaga wudu). Baik itu menjaga kebersihan secara lahiriyah yaitu dengan selalu menjaga wudhu, secara otomatis kebersihan batiniyah (hati) senantisa terjaga. Sehingga orang yang beriman tersebut sangat meyakini, ketika suatu saat ajal menjemput ataupun kematian datang, ia selalu menjaga wudhunya, maka matinya itu, dalam keadaan suci, bisa di katakan mati dengan husnul khatimah.

Wudhu sebagai penangkal wabah virus korona atau pandemi covid-19 tak terbantahkan lagi bagi orang-orang yang beriman. Bahwa pada ajaran Islam tentang kebesrihan (kesucian) telah di ajarkan oleh Allah dan Rasulnya. Tinggal orang-orang muslimnya sendiri untuk memhami kembali tentang thaharah diantaranya adalah tantang wudhu. Wudhu itu bukan hanya sekedar membersihkan fisik dan semua anggota tubuh, akan tetapi wudhu itu adalah amaliyah keimanan kepada Allah Yang Maha Suci, yang pasti wudhu tersebut banyak fungsi dan manfaatnya dan menjadi penangkal yang epektif dari wabah virus corona.

Protokoler kesehatan juga mengajurkan kalau keluar rumah harus menggunkan masker agar terhindar dari wabah virus corona yang masuk melalui mulut dan hidung. Hal yang demikian ini, kalau kita benar-benar merenungkan, seakan-akan Allah itu mengajarkan kepada semua manusia agar mulut itu senantisa dijaga. Jangan sampai mulut yang telah diberikan Allah Swt, yang bisa bicara ini, digunakan dengan seenak manusia itu sendiri sesuai dengan hawa nafsunya

Inilah yang terjadi pada akhir zaman sekarang dan khususnya bangsa Indonesia yang demokrasinya sudah kurang sehat. Dengan kata lain demokrasi yang catat yang nyaris menghancurkan budaya budi pekerti yang luhur bangsa Indonesia. Dahulu Indonesia terkenal dengan budaya ramah-tamah, sopan-santu, saling mengharagai, saling menghormati pendapat saudaranya dan sebagainya. Akan tetapi sekarang ramah-tamah sudah mulai pudar dan hilang, budi pekerti yang luhur sudah tidak lagi di hiraukan, saling menghargai dan menghormati nyaris berubah menjadi saling menghujat dan memfitnah dan seterusnya.

Oleh sebab itu Allah Swt, telah memberikan peringatan kepada umat manusia dan khususnya masyrakat Indonesia. Yaitu dengan diturukan wabah virus corona yang sangat kecil tidak bisa di lihat dengan kasat mata, hanya bisa di lihat dengan mikroskop. Makhluk yang bernama virus corona ini, mampu membungkam mulut manusia diseluruh dunia, akibat kesombongan dan keangkuhan mereka yang hidup dialam dunia ini.

Di Indonesia dengan demokrasi yang kurang sehat, membuat masyarakat Indonesia nyaris menghacurkan budaya ketimuran. Yaitu budaya ramah-tamah, berbudi pekerti yang luhur, saling menghormati, saling menhargai dan sebagainya. Semua budaya ketimuran ini, sudah hapir jarang di ketemukan, yang terjadi adalah masyarkat Indonseia tidak sedikit yang beringas, pemarah, kurang berbudi dan saling menghujat serta memfitnah sesama anak bangsa. Maka semua ini, dibungkam oleh Allah Swt, dengan prantara makhluknya yang amat sangat kecil dan telah menewaskan berjuta-juta nyawa manusia di dunia ini termasuk Indonesia.

Pasti dibaik hal tersebut semua ada hikmah dan i’tibarnya. Dengan mulut dan hidung pakai masker, jika mau keluar rumah, yaitu agar manusia senantisa mejaga mulutnya dari ucapan-ucapan yang dimurkai Allah Swt. Pada hakekatnya mulut yang bisa bicara ini, yang Allah ciptakan mestinya di gunakan sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Agar ucapan-ucapan manusia itu senantiasa terjaga, bersih dan suci dari maksiat-maksiat kepada Allah Swt.

Ajaran Islam tentang wudhu bukan hanya yang rukunnya saja, tetapi ada banyak sunnah-sunnahnya. Yaitu diantaranya berkumur-kumur. Berkumur-kumur dalam wudhu bukan hanya sekedar memberihkan mulut atau membersihkan kotoran yang ada dimulut. Bahkan lebih dari itu fungsi dan manfaatnya adalah dalam pandangan kaca mata Iman. Berkumur-kumur ataupun membersihkan mulut tersebut dengan air wudhu, bisa jadi pemberih dosa-dosa mulut, yang tadinya mulut sering berkata sombong, menghujat, memfitnah dan ucapan-ucapan dosa yang lainnya.

Wallahu ‘alam bis-shawab.

Wassalam,
aminazra.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
aminamjad9.blogspot.com