HADAPI HIDUP DENGAN MUDAH, TENANG DAN BAHAGIA LAHIR BATIN “LILLAHI TA’ALA”, MAKA SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA
(Oleh Amingsa)
“Ikhtiar membangun kecerdasan intelektual, spiritual dan sosial
adalah sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan oleh semua manusia, agar
kehidupannya itu akan menjadi mudah, tenang dan bahagia lahir batin. Sehingga
pada akhirnya nanti akan indah dan semua baik-baik saja sesuai dengan jalan
guratan Taqdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Indah”.
(Al-Faqir Amingsa)
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Swt, yang sangat istimewa.
Diantara keistimewaan manusia yaitu memiliki potensi kecerdasan intelektual,
spiritual dan sosial. Dari tiga potensi yang telah diberikan oleh Allah Swt,
hal inilah yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk ciptaan Allah yang
lainnya. Namun demikian, tidak sedikit manusia yang mengabaikan tiga potensi
tersebut dan bahkan tidak sadar dengan potensi-potensi yang ada pada dirinya.
Maka yang terjadi adalah semua tidak baik-baik saja, sebab akan bertentangan
dengan jalan guratan Taqdir yang sudah ditentukan oleh Allah Swt.
Sudah menjadi sunatullah manusia itu harus terus bergerak dan
beraktivitas untuk menuju kehidupan yang lebih mudah menjalani, tenang
menghadapi dan bahagia lahir batin melewatinya. Oleh karena itu agar terwujud
menjalani hidup dengan banyak kemudahan. Ada beberapa poin penting yang harus
diamalkan, poin penting yang pertama yaitu; terdapat dalam Al-Quran (surat
Al-‘Alaq) IQRO… yakni rajin membaca, memahami, mengkaji dan mengaplikasikan
kembali seruan Allah Swt, yang terdapat dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5;
Bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia (Allah) telah menciptakan manusia
dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia)
dengan pena, Dia (Allah) yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Al-Alaq: 1-5)
Sebuah kemauan ataupun mentalitas rajin membaca, memahami, mengkaji
dan mengaplikasikan seruan Allah Swt. Maka akan terwujud potensi kecerdasan
intelektual pada manusia tersebut, ketika semakin banyak membaca, memahami,
mengkaji dan mengamalkan perintah Allah Swt., terutama IQRO dalam pengertian
luas. Ada seribu milyar potensi sel otak yang diberikan oleh Allah Swt, pada
setiap manusia dari semenjak lahir. Ini merupakan menjadi modal yang sangat penting
bagi semua manusia untuk bisa membangun kecerdasan intelektualnya, sebab seribu
milyar potensi sel otak tersebut akan mampu menyerap semua ilmu pengetahuan
yang masuk kedalam otak. Demikanlah pentingnya seruan IQRO dalam kalam Ilahi.
Selanjutnya poin yang kedua agar dalam hidup senantiasa tenang
yaitu dengan membangun kecerdasan spiritual. Potensi spiritual yang diberikan
oleh Allah Yang Maha Batin merupakan potensi yang sangat mengagumkan sebab kita
sebagai manusia yang telah dimuliakan-Nya. Agar kita dimuliakan oleh Allah Swt,
maka thoriqoh yang harus dilalui adalah membangun kecerdasan spiritual tepatnya
melalui ketaqwaan kepada Allah Swt. Sebagimana kalamullah yang termaktub dalam
Al-Quran, ”Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang
yang paling (cerdas spiritualnya) bertaqwa”.
Kata-kata bertaqwa sering kita dengar ketika khutbah jum’at, makna
taqwa yang sudah mashur yaitu bersungguh-sungguh menjalankan semua ibadah yang Allah
perintahkan dan meninggalkan semua larangan-Nya. Ternyata untuk meningkatkan
kecerdasan spiritual dalam konteks taqwa ada dua ranah yang perlu diperhatikan
yaitu, pertama mengerjakan semua ibadah yang diperintahkan dengan
sungguh-sungguh maka secara otomatis kecerdasan spiritual akan terbangun. Ranah
kedua bersungguh-sunggug meninggalkan semua apa-apa yang dilarang oleh Allah
Swt, maka hal ini juga akan dapat membangun kecerdasan spiritual manusia itu
sendiri.
Sedangkan poin penting yang ketiga agar kehidupan kita bahagia
lahir batin yakni dengan banyak berbagi kebaikan, baik itu dalam bentuk materi
ataupun non materi. Banyak berbagi kebaikan dengan harta diantaranya, zakat,
infak, shodaqoh dan semua yang terkait dengan berbagi harta. Adapun yang
terkait dengan non materi adalah berbagi kebaikan dalam hal yang bersifat
abstrak yakni berbagi ilmu (pengetahun), nasehat, motivasi dan dengan semua kebaikan
yang bersifat non materi. Niscaya akan terjadi kepuasan batin tersendiri,
sehingga dapat terwujud juga kebahagian lahir batin.
Wallahu a’lam bis-showab.
TENTANG PENULIS
AMINGSA, S. Pd.I, M.A., adalah putra Tambelang, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat, Lahir di Bekasi, ia anak keenam dari pasangan Bapak Moh. Muin dan
Ibu Nyamoliyah. Semasa sekolah SDN 1 Sukarapih Tambelang Bekasi, MTs
Al-Muttaqien Tambelang Bekasi, di Mts Amingsa mendapat rangking juara kelas,
minimal tiga besar. Ia meneruskan pendidikan ke Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK)
An-Nida Al-Islamy Kota Bekasi, selama belajar di An-Nida Al-Islamy Kota Bekasi,
ia sempat mengaji kitab Misbah Az-Zhulam langsung dengan Syekh
Muhammad Muhajirin Amsar Ad-Dar (Alm), beliau adalah penyusun kitab Misbah
Az-Zhulam dan menjadi tokoh ulama besar Nasional dari Kota Bekasi.
Menamatkan pendidikan Bahasa Arab, S1 di
STAIN Cirebon dan S2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Tamantirto
Yogyakarta. Semasa kuliah S1, aktif dalam dunia pergerakan kampus, pernah aktif
di PMII Cabang Cirebon menjabat sebagi ketua bidang pengkaderan. Aktif di
Ikatan Keluarga Mahasiswa Islam (IKMI) JABOTABEK menjabat sebagai wakil ketua.
Aktif di Forum Kajian Kitab Kuning (FK3) STAIN Cirebon. Aktif sebagai Anggota
Dewan Mahasiswa (DPM) STAIN Cirebon. Sempat menjadi ketua Komisi Pemilihan Raya
(KPR) STAIN Cirebon.
Sekarang aktivitasnya mengajar di MAN 1
Kota Cirebon Jawa Barat, sebagai Guru pengampu Bahasa Arab.
Menjadi Pembina PAKIBRA dari tahun 2016 sampai 2020, Prestasi yang pernah di
dapat juara harapan 2 tingkat Nasional tahun 2017 di Sumedang Jawa Barat dan
juara 1 PBB tingkat Nasional tahun 2017 di Kaplongan Indramayu Jawa Barat.
Menjadi tutor pengajar Kitab Kuning di Ma’ahad Jami’ah IAIN Syekh Nurjati
Cirebon dari tahun 2017 sampai sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar