Latest Entries »

Kamis, 10 April 2014

BIOGRAFI IBNU RUSYD



BIOGARAFI IBNU RUSYD
Sorang Ahli filsafat dan Pakar kedokteran


Ibnu Rusyd adalah seorang ilmuan yang cerdas dengan menguasaui banyak bidang ilmu seperti al-Quran, fisika, kedokteran, biologi , filsafat, dan astronomi. Ibnu rusyd lahir pada tahun 1198 M d Kordoba, Spanyol. Di Barat ia dikenal dengan nama Averroers. Ayah ibnu Rusyd adalah seorang ahli hukum yang cukup berpengaruh di kordoba. Semetara itu, banyak saudaranya yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Latar belakang keluarganya itulah yang sengat mempengaruhi proses pembentukan tingkat intelektualitas Ibnu Rusyd di kemudian hari. Ibnu Rusyd adalah seorang tokoh perintis ilmu jaringan tubuh atau histology. Ia pun berjasa dalam bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar.

Abad XII dan beberapa abad sebelumnya adalah zaman keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam. Saat itu, Dinasti Abasiyah sedang berkuasa, dengan pusat pemerintahan di semenanjung Andalusia (Spanyol). Para penguasa Muslim pada masa itu sangat mendukung perkembangan ilmu pegetahuan. Mereka sering meminta para ilmuan untuk mnggali kembali warisan intelektual Yunani yang masih tersisa. Dengan begitu nama-nama ilmuan  besar Yunani beserta karyanya, seperti Aristoteles, platoih, phytagoras, dan euclides, masih tetap terpelihara hingga samapi sekarang.

Ibnu Rusyd dapat digolongkan sebagai ilmuan yang komplit. Selain sebagai ahli filsafat, ia juga dikenal pakar bidang kedokteran, sastra, logika, ilmu pasti, dan ilmu agama. Sehubungan dengan itu, ia sangat menguasai tafsir al-Quran dan Hadits, juga ilmu hukum dan fikih. Disebabkan kecerdasanya itulah, kemudian diangkat menjadi Hakim Agung Kordoba, sebuah jabatan yang pernah dipegang oleh kakeknya pada masa Dinasti al-Murabitun di Afrika Utara. Ibnu Rusyd menjadi hakim Agung selama masa pemerintahan Khalifah Abu Ya’kub hingga anaknya, khalifah Abu Yusuf.

Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang dokter dan hakim agung, Ibnu Rusyd menyempatkan diri untuk menulis. Ia telah menghasilkan  lebih dari dua puluh buku tentang kedokteran. Salah satunya adalah al-kulliyyat fi al-thibb, yang selanjutnya diterjemahkan dalam bahasa latin. Buku yang merupakan ikhtisar kedokteran yang terlengkap pada zamannya ini diterbitkan di Padua pada tahun 1255. Sementara itu, selainnya dalam versi bahasa inggris dikenal dengan judul General Rules of Medicine. Salinan tersebut sempat dicetak ulang sebanyak beberapa kali di Eropa. Para penulis sejarah mengungkapkan kedalaman pemahaman Ibnu Rusyd dalam bidang kedokteran  dengan berkata,”Fatwanya dalam ilmu kedokteran dikagumi  sebagaimana fatwanya dalam ilmu Fikih”. Semua itu dikarenakan kedalaman filsafat dan ilmu kalamnya.

Ibnu Rusyd juga seorang ahli filsafat yang cerdas. Pada masa itu, buku-buku Aristoteles yang diterbitkan masih sedikit dan sulit dipahami. Memahami hal tersebut, Ibnu Rusyd tergerak untuk mengoreksi buku terjemahan karya Aristoteles tersebut, bahkan sejumlah karya para pemikir Yunani lain, seperti Plato yang mempunayai pengarauh selama berabad-abad.

Pada tahun 1169-1195, Ibnu Rusyd menulis sejumlah komentar terhadap  De Partibus Animalia, Parna Naturalisi, Metodologica, dan Nichomachem Ethick. Dengan kecerdasannya Ibnu Rusyd yang luar bisa ini, dalam melakukan sebuah pengamatan. Lalu di kemudian hari, komentar Ibnu Arusyd tersebut sangat berpengruh kepada pembentukan tradisi intelektual kaum Yahudi dan Nasrani. Hal itulah yang kemudian membuka jalan bagi Ibnu Rusyd mengujungi Eropa untuk mempelajari warisan Aristoteles dan filsafat Yunani.

Ibnu Rusyd juga terkenal sebagai pengkritik Ibnu Sina yang paling bersemangat. Mekipun begitu, ia tetep menghormati karya-karya pendahulunya itu. Ia juga tertarik dengan gagasan al-Farabi tentang logika. Hal ini, selalu memberinya insfirasi untuk berkarya. Ibnu Rusyd adalah seorang filosof yng telah berjasa mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani.

Di bidang ilmu Agama, Ibnu Rusyd menghasilkan sejumlah karya, seperti Tahafut at-tahafut, sebuah kitab yang menjawab serangan Abu Hamid al-Ghazali terhadap para filosof terdahulu. Sebagai seorang yang ahli ilmu Agama dan filsafat, Ibnu Rusyd dianggap cukup berhasil mempertemukan  Hikmah (filsafat) dengan syariĆ”t (agama dan wahyu).

Semasa hidupnya, Ibnu Rusyd melahirkan karya-karyanya sekitar 78 karya, yang semuanya ditulis dalam bahasa Arab. Sampai kini, sejumlah karyanya tersimpan rapi di perpustakaan Escurial, Madrid, dan Spanyol. Tidak banyak yang mengetahahui kalau Ibnu Rusyd pernah hidup dalam pembuangan. Ia pernah dibuang di lecena, Sepanyol, karena dianggap murtad dan menghina kepala negara. Ia juga pernah dibuang ke Maroko karena di fitnah seseorang. Wafat Ibnu Rusyd pada tahun 1198 (595 H) di kota Marakis, Maroko. Jenazahnya kemudian dibawa ke Andalusia dan dimakamkan di sana.

Dikutip dari kitab: Biografi Para Ilmuan Muslim, Wahyu Murtiningsih, Sleman Yogyakarta: Pustaka Insan Muslim, 2008

Waallahu a'lam bishawab.

Wassalam,

Amingsa syah, Cirebon, Indonesia 2014