Latest Entries »

Sabtu, 26 April 2025

SUMBANGSIH PEMIKIRAN GURU MERDEKA

 

SUMBANGSIH PEMIKIRAN GURU MERDEKA 

Oleh Amingsa 

 

Seiring berjalannya waktu Bangsa Indonesia sudah merdeka 78 tahun, waktu yang cukup lama, tidak muda lagi. Kalau sedikit direnungkan waktu tersebut adalah waktu yang sudah cukup matang dan memungkinkan untuk merdeka dari berbagai macam hambatan-hambatan di dalam pendidikan. Indonesia yaitu bangsa merdeka menuju Indonesia merdeka yang sejati, tidak terjajah dalam segi apapun.

Terutama dalam dunia pendidikan, salah satu unsur sangat penting yaitu peran seorang guru. Ketika peran guru terhambat oleh kepentingan-kepentingan yang tidak ada kaitannya dengan dunia pendidikan, niscaya peran guru akan kurang maksimal dalam memperjuangkan pendidikan yang berkualitas dan merdeka. Oleh karena itu kiprah seorang guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekokah (madrasah). Terkait dengan guru yang merdeka, ia harus bisa memahamai kualitas dirinya. Agar seorang guru tersebut, paling tidak memiliki empat kunci pengembangan diri untuk jadi guru merdeka, diantaranya; kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi dan karir guru.

Kualitas pertama guru merdeka kuncinya adalah kemerdekaan, paling tidak ada dua unsur dalam memperjuangkan kemerdekannya. Yaitu kemerdekaan seorang guru dalam pengemabangan diri, dari berbagai aspek pengetahuan, keterampilan dan pelatihan-pelatihan profesi guru. Pelatihan-pelatihan profesi guru inilah, termasuk suatu hal sangat penting diperjuangakan sebab berkaitan erat dengan guru professional yang merdeka serta dapat menjadi guru-guru harapan masa depan. Namun tidak sedikit guru yang kurang bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan pengembangan potensi dirinya. Oleh sebab itu dibutuhkan kerjasama yang harmonis dengan lembaga-lembaga balidiklat resmi dari pemerintah yang berkaitan langsung dengan profesi guru, agar kelak nanti benar-benar terwujud guru yang professional dan merdeka.

Kualitas kedua guru merdeka kuncinya yaitu, kompetensi (memiliki kemampuan diri sebagai seorang guru) secara umum idealnya seorang guru harus memiliki empat kompetensi ataupun kemampuan; pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Seoarang guru yang pantang menyerah, ulet, cerdas dan bijaksana. Ia akan terus berupaya meningkatan kualitas kompetensinya sebagai guru. Ketika sudah meningkat kualitas kemampuan (kompetensi) pedagogis, kepribadian, social dan professional, maka inilah merupakan harapan yang akan terwujud guru yang sejati dan merdeka.

Kualitas ketiga guru merdeka kuncinya ialah kolaborasi, maka seoarang guru yang cerdas dan bijak yakni mampu mengkolaborasi kemampuannya (kompetensinya), baik kompetensi internal maupun eksternalnya. Terkait dengan kompetensi internal yaitu kemampuan pedagogis, kepribadian, sosial dan professional. Ini merupakan kompetensi terintegrasi ataupun satu kesatuan yang saliang melengkapi dan menguatkan untuk menjadi seorang guru sejati serta guru merdeka. Sedangkan kompetensi eksternalnya adalah seorang guru yang sejati dan merdeka ia akan mampu mengoptimalkan perkembangan zaman yang teknologinya semakin canggih. Dengan perkembangan zaman yang sudah tidak bisa terbendung lagi, seorang guru idealnya, bisa dengan kecerdasannya mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan media digital untuk memotivasi serta mentrasfer berbagai macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik untuk peserta didik maupun guru tersebut.

Dengan media sosial dan jaringan internet, seorang guru bisa dengan cepat mencari, membaca, mengkaji, mentrasfer ilmu yang bermanfaat bagi para peserta didik. Yaitu melalu facebook, whatsapp, instagram, telegram, google classroom, google meet, website dan sebagainya. Sehingga hal-hal yang demikian ini bisa memudahkan dan mempercepat kolaborasi media pembelajaran yang unik serta bervariatif. Mudah-mudahan bisa membuat peserta didik termotivasi dan tumbuh semangat dalam menuntut ilmu dengan barbagai macam media pembalajaran serta menambah barbagai macam ilmu pengetahuan.

Kualitas yang keempat guru merdeka kuncinya karir (karir seorang yang merdeka). Ketika seorang guru sudah malang melintang mengikuti seminar, simposium, pelatihan keterampilan dan pelatihan-pelatihan profesi guru, maka sudah otomatis karirnya akan meningkat serta ilmu, wawasan dan penegetahuan akan bertambah, bisa jadi kesejahtraannya akan tercukupi dengan kata lain merdeka dari finansial. Di tambah lagi kecakapan kompetensi yang harus melekat pada diri seorang guru yaitu, pedagogis, kepribadian, sosial dan professional. Hal yang demikian ini, harus terpatri dan dikembangkan terus menerus pada jiwa raga seorang guru yang sejati dan merdeka. Seorang guru juga idealnya mempu mengkolaborasi kemampuan-kemampuan internalnya dengan kecakapan kemampuan ekternalnya yakni dengan media digital yang sekarang ini sudah dirasakan banyak manfaatnya di dalam dunia pendidikan.

Demikianlah empat kunci pengembangan diri guru merdeka, diantaranya; kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi dan karir guru. Ketika berkembang dengan baik dan maksimal niscaya bisa dimungkinkan menjadi guru yang benar-benar merdeka. 

Wallahu a’lam bis-showab.

 

TENTANG PENULIS

AMINGSA, S. Pd.I, M.A., adalah putra Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Lahir di Bekasi, ia anak keenam dari pasangan Bapak Moh. Muin dan Ibu Nyamoliyah. Semasa sekolah SDN 1 Sukarapih Tambelang Bekasi, MTs Al-Muttaqien Tambelang Bekasi, di Mts Amingsa mendapat rangking juara kelas, minimal tiga besar. Ia meneruskan pendidikan ke Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) An-Nida Al-Islamy Kota Bekasi, selama belajar di An-Nida Al-Islamy Kota Bekasi, ia sempat mengaji kitab Misbah Az-Zhulam langsung dengan Syekh Muhammad Muhajirin Amsar Ad-Dar (Alm), beliau adalah penyusun kitab Misbah Az-Zhulam dan menjadi tokoh ulama besar Nasional dari Kota Bekasi.


Wassalam,
Amingsa,
https://aminazara.blogspot.com
Tahun 2025


0 komentar:

Posting Komentar