Latest Entries »

Selasa, 30 April 2013

BIOGRAFI LENGKAP SAYYID QUTHB


BIOGRAFI LENGKAP SAYYID QUTHB
MUJAHID AGUNG TAFSIR AL-QURAN


Tafsir Fi Zhilaalil-Quran: di bawah naungan al-Quran lahir dari perenungan penulisnya yang sangat mendalam dan interaksi begitu menyatu dengan al-Quran. Ia merupakan buah tarbiyyah Rabbani yang dikaruniakan kepada seorang hamba yang telah menjual dirinya dengan mati syahid di jalan-Nya di atas tiang gantungan. Ia lahir dari seorang mujahid agung yamg mengungkapkan pemikian-pemikirannya dalam gaya bahasa sastra tinggi.

Asy-syahid Sayyid Quthb dilahirkan pada tahun1906 di kampung musyah, Kota Asyut, Mesir. Ia dibesarkan dalam keluarga yang menitik beratkan ajaran Islam dan mencintai Al-Quran. Ia telah bergelar hafizh sebelum berumur sepuluh tahuan. Menyadarai bakat anaknya, orang tuanya memindahkan keluarganya ke Halwan, daerah pinggiran Kairo. Ia memperoleh kesempatan masuk Tajhiziah Daril 'Ulum. Pada Tahun 1929, ia kuliah di Darul 'Ulum atau nama lama Universitas Kairo, sebuah Universitas terkemuka di dalam bidang pengkajian ilmu Islam dan sastra Arab, dan juga tempat al-Imam Hasan al-Banna belajar sebelumnya. Ia mendapat gelar serjana muda pendidikan pada tahun 1933.

Ayahnya meninggal ketika Sayyid Quthb sedang kuliah. Tak lama kemudian (1941), ibunya menyusul kepergian suaminya. Wafatnya dua orang yang dicintainya itu membuatnya marasa kesepian. Tetapi di sisi lain, keadaan ini justru memebrikan pengaruh positif dalam karya tulis dan pikirannya. Karya tulis dan pemikiran-pemikirannya inilah memberikan sumbangsi yang berlian, yang bisa dijadiakan spirit untuk perjuangan generasi berikutnya.

Sejak lulus dari kuliahnya hingga tahun 1951, kehidupanya tampak biasa-biasa saja, sedangkan karya tulisnya menampkan nilai sastra yang begitu tinggi dan bersih, tidak bergelimang dalam kebejatan moral, seperti kebanyakan sastrawan pada masa itu. Pada akhirnya, tulisan-tulisannya lebih condong kepada Islam.

Pada tahun yang sama, sewaktu bekerja sebagai pengawas sekolah di Departemen Sekolah, ia menadapat tugas belajar ke Amerika Serikat untuk memperdalam pengetahuanya di bidang pendidikan selama dua tahuan. Ia membagi waktu studinya antara Wilsons's Teacher's College di Washington, Greeley College di Colorado, dan Stanford University di California. Ia juga mengujungi banyak kota besar di Amerika Serikat serta berkunjung ke Inggris, Swiss, dan Italia.Tidak seperti rekan-rekan seperjalannya, keberangkatannya ke Amerika itu ternyata memberikan saham yang besar pada dirinya dalam menumbuhkan kesadaran dan semangat Islami, terutama sesuadah melihat bangasa Ameriaka berpesta pora atas meninggalnya al-Imam Hasan al-Bana pada awal tahun 1949.

Hasil studi dan pengalamannya selama di Amerika Serikat itu meluaskan wawasan pemikirannya mengenai problem-problem sosial kemasyarakatan yang ditimbulkan oleh paham matrealisme yang gersang akan paham ketuhanan. Ketika kembali kemesir, ia semakin yakin bahwa Islamlah yang sanggup menyelamatkan ummat manusia dari paham matrealisme sehingga terlepas dari cengkraman materi yang tak pernah terpuaskan.

Sayyid Quthb kemudian bergabung dengan Gerakan Islam Ikhwanul Muslimin dan menjadi salah satu seorang tokohnya yang sangat berpengaruh, di samping Hasan al-Hudaibi dan Abdul Qadir Audah. Sewaktu larangan terhadap Ikhwanul Muslimin di cabut pada tahun1951, ia terpilih sebagai anggota panitia pelaksana dan memimpin bagian dakwah. Selama tahun 1953, ia menghadiri konfrensi di Suriah dan Yordania, dan sering memberikan ceramah tentang pentingnya akhlaq sebagai prasayat kebangkitan ummat.

Juli1954, ia menjadi pemimpin redaksi harian Ikhawanul Muslimin. Akan tetapi, baru dua bulan usianya harian ditutup atas perintah Presiden Mesir Kolonel Gamal Abdul Nasser karena mengecam perjanjian Mesir-Inggris 7 juli 1954. karena itu Sayyid Quthb dianggap oleh pemerintah sedang membuat makar, maka pemerintah tersebut menjegal dan menutup redaksi harian Ikhawanul Muslimin.

Sekitar mei 1955, Sayyid Quthb termasuk salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimin yang ditahan. Setelah organisasi itu dilarang oleh Presiden Nasser dengan tuduhan berkomplot untuk menjatuhkan pemerintah. Pada 13 juli 1955, pengadailan rakyat menjatuhkan hukuman lima belas tahun kerja berat. Ia ditahan di beberapa penjara di Mesir hingga pertengahan tahun 1964, ia dibebaskan pada tahun itu atas permintatan Presiden Irak Abdul Salam Arif yang mengadakan kunjungan muhibah ke Mesir.

Baru setahun ia menikmati kebebasan, ia kembali ditangkap bersama tiga sodaranya: Muhammad Quthb, Hamidah, dan Aminah. Juga ikut di tahan kira-kira 20.000 orang lainnya, diantaranya 700 orang wanita. Pada hari senin, 13 Jumadil Awwal 1386 atau 29 Agustus 1966, ia dan dua orang temannya (Abdul Fatah Ismail dan Muhammad Yusuf Hawwasy) menyambut panggilan Rabbnya dan Syahid di tali tiang gantungan.

Asy-syahid Sayyid Quthb menulis lebih dari dua puluh buah buku. Ia mualai mengembangkan bakat menulisnya dengan membuat buku anak-anak yang meriwayatkan pengalaman Nabi Muhammad saw, dan cerita-cerita lainya dari sejarah Islam. Perhatiannya kemudian meluas dengan menulis cerita-cerita pendek, sajak-sajak, keritik sastara, serta artikel untuk majalah.

Diawal karir penulisananya, ia menulis dua buku mengenai keindahan dalam al-Quran: at-Tashwri Fi Fanni Fil Quran, cerita keindahan dalam al-Quran, Musyaahidah al-Qiyaamah Fil Quran, 'Hari Kebangkitan Dalam Islam'. Pada tahun 1984, menerbitkan karya monumental, al-Adalah Ijtima'iayh Fil Islam, Keadilan sosial dalam Islam. Kemudian disusul Fi Zhilaali -Quran' Di Bawah Naungan Al-Quran yang diselesaikan di dalam penjara.

Karya-karya lainnya: as-Salam al-'alamil wal islam 'Perdamaian Internasional dan Islam' (1951), an-Naqd al-Adabii Usuuluhu wa Maanaahijuhuu 'Kritik Sastra, Prinsip Dasar, dan Metode-metode', Marakah al-Islam war-Ra'maaliyah' Perbenturan Islam dan Kapitalisme' (1951), Fit-Tariikh, Fikrah wa Manaahij ' Teori dan metode dalam sejarah', al-Mustaqbal li Haadzad-Diin 'Masa Depan Berada di Tangan Agama ini' , Nahw Mujtama' Islaami' Perwujudan Masyarakat Islam' , Ma'rakatuna ma' al-Yaahuud' Prebenturan Kita dengan Yahudi', al-Islam wa Musykilah al-hadaarah dan problem kebudayaan' (1960), Hadza ad-Din' Inilah Agama' (1955), dan Khashais at-Tashwwri al-Islami wa Mukawwamatuhu' Ciri Dan Nilai Visi Islam' (1951).

Sewaktu di dalam tahanan, ia menulis karya terakhirnya: Ma'aalim fith-Thariq' petujuk jalan' (1960). dalam buku ini, ia mengemukakan gagasannya tentang perlunya revolusi total, bukan semata-mata pada sikap individu, namuan juga pada struktur negara. Selama priode inilah, logika konsepsi awal negara Islamnya Sayyid Quthb mengemuka. Buku ini pula yang dijadikan bukti utama dalam sidang yang menuduhnya bersekongkol hendak menumbangkan Rezzim Nasser.

Tetes darah perjuangan dan goresan penanya mengilhami dan merupkan ruh jihad di hampir gerakan keislaman di dunia ini. Bagi ummat rahmatan lil'alamin, sudah saatnya bangkit untuk berjuang kembali demi menbarkan Syi'ar Islam di seluruh penjuru dunia. Untuk kemaslahatan ummat manusia dengan berpegang teguh pada al-Quran dan sunnah Rasul. Al-Quran dan Sunnah Rasul adalah asas perjuangan yang urgen untuk jihad fi sabilillah semata-mata mangharap ridha Allah SWT.
Waallahu a'lam bishawab.

Wassalam,
Amingsa Syah, Cirebon , Indonesia 2013

Rabu, 24 April 2013

BAHASA KOMUNIKASI "HASANAH"

Bahasa Komunikasi “Hasanah”

 

Salah satu nikmat Tuhan yang diberikan kepada ummat manusia yaitu manusia mampu berkomunikasi dengan bahasa yang “ hasanah”. Berkomunikasi merupakan sarana manusia untuk melancarkan aktivitas-aktivitas kesehariannya. Tanpa adanya komunikasi dengan bahasa yang jelas (hasanah) manusia tersebut akan kesuliatan untuk saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, bahasa sebagai media komunikasi sangat urgen bagi kehidupan manusia, baik sesama manusia di dalam masyarakat maupun yg lainnya.

Berkomunikasi dengan bahasa yang menyentuh hati dan yang lemah lembut ini, adalah merupakan perintah Tuhan Yang Maha Kuasa atas Segala Sesuatu dan Sunnah Rasul. Sebagai manusia yang beradab di era modern ini, seharusnya manusia berkomunikasi dengan bahasa yang beretik tinggi, artinya komunikasi bahasanya mempunyai nilai dan bobot yang tinggi. Apalagi di zaman modern ini, dikaitkan dengan bahasa komunikasi saintis ataupun yang ilmiyah. Sehingga bahasa yang digunakan manusia untuk berkomunikasi tersebut akan medatangkan makna dan hikmah dalam kehidupan.

Berkomunikasi dengan bahasa yang lemah lembut dan dengan bahasa yang ilmiyah merupakan pra syarat untuk mengisi, menata dan merancang masa depan ini. Sebagai gerbang peradaban baru. Tentunya ini diawali oleh individu-individu yang hebat bahasa komunikasinya, salah satunya adalah dengan bahasa komunikasi yang “hasanah” dan sarat dengan ilmiyah.

Demikianlah dalam berkomunikasi kita harus mampu mensinergiskan bahasa yang menyentuh hati dengan bahasa ilmiyah agar yang terucap oleh mulut kita tersebut ada i'tibar dan hikmah. Dan juga untaian kata-kata yang bermanfaat bagi kita, kelurga dan masyarakat sekitar. Kalau kita hubungkan dengan sabada Rasulullah SAW, “Pekataan (ucapan) itu adalah Doa”, jadi alangkah indahnya kalau komunikasi bahasa yang kita ucapan dengan bahasa yang menyentuh hati dan ilmiyah. Agar bahasa yang kita komunikasikan tersebut bernilai tinggi dan menjadi ibadah.

Waallahu a'lam bishawab.
Wassalam,
Amingsa syah, Cirebon, Indonesia 2013

Jumat, 19 April 2013

KEISTIMEWAAN ISTIQAMAH


Keistimewaan Istiqamah dalam Ibadah



Istiqomah adalah suatu amaliyah kerja keras sungguh-sungguh yang dilakukan terus menerus sampai akhir hayat, yang akan selalu diamalkan baik dalam keadaan lapang maupun keadaan sempit. Istiqomah dalam Islam yaitu suatu amalan yang harus dilakukan dalam rangka untuk menggapai kesuksesan di dunia dan akhirat. Terutama tentang segala macam bentuk ibadah kepada Allah SWT, baik ibadah vertikal kepada Allah maupun ibadah horizontal kepada Allah SWT. Dalam ibadah kepada Allah wajib hukumnya diiringi amaliyah Istiqamah dengan kesungguhan, keikhlasan dan ketulusan. Sehingga iabadah yang diistiqamahkan akan dapat memberikan dampak pengaruh perubahan besar pada diri manusia, yang mereka itu selalu berusaha mengistiqamahkan dalam ibadah kepada Allah SWT.

Berikut ini, Maqalah Bahasa Arab yang bisa dijadikan bahan renungan, pemikiran dan pelajaran.

اَلْإِسْـتِقَـامَةِ خَيْرٌ مِـنْ اَلْفِ كَــرَامَةٍ # ثُبُــوْتُ الْكـَـرَامَةِ بـِدَوَامِ الْإِسْـتِقـَـامَةِ
Istiqamah lebih utama dari seribu karomah, dan tumbuhnya karomah dengan menjaga Istiqamah ”

Subahan Allah, Allahu Akbar sungguh menakjubkan, dijelaskan bahwa Istiqamah lebih utama dari seribu karomah dan tumbuhnya karomah dengan menjaga, memlihara Istiqamah.

Jadi Maqalah Bahasa Arab berikut ini, menjelaskan aktivitas-aktivitas ibadah dengan Istiqamah apabila diamalkan dengan sungguh-sungguh terus sampai akhir hayat hidup manusia, maka fadhilahnya lebih baik dari pada sereibu karomah. Dan orang yang selalu menjaga aktivitas-aktivitas ibadah dengan Istiqamah serta sungguh-sungguh. Niscaya akan menumbuhkan dan memunculkan karomah.

Oleh sebab itu kita sebagai hamba-hamba yang beriman kepada Allah SWT dan meyakni kebenaran al-Quran serta Sunnah Rasulullah SAW, tidak ada alasan untuk meninggalkan aktivitas-aktivitas ibadah dengan Istiqamah. Menjadi sebuah keharusan dalam segala aktivitas-aktivitas ibadah kepada Allah SWT dengan Istiqamah disertai kesungguhan, keikhlasan dan ketulusan. Agar kelak dikemudian hari kita mendapatkan beribu-ribu karomah.
Waallahu a'lam bishawab,

Wassalam,

Rabu, 17 April 2013

UJIAN HIDUP VS KETENANGAN HIDUP


Ujian Hidup VS Ketenangan Hidup


Ujian hidup pada hakekatnya adalah penataran, pelatihan dan pembinaan dari Sang Pencipta Kehidupan Alam Jagat Raya ini. Ujian hidup sudah merupakan ketentuan dan ketetapan Ilahi Rabbi untuk semua ummat manusia dimuka bumi ini. Ujian hidup juga bisa dikatakan sebagai wadah pembinaan langsung dari Allah SWT, untuk menguji kadar keimanan, ketaatan dan kepatuahan seseorang kepada Sang Pencipta kehidupan ini, yakni Allah SWT.

Ujian hidup yang menyapa manusia yaitu ada dua macam ujian. Pertama ujian hidup yang menyenangkan, ketika manusia diuji oleh Allah SWT, dengan hal-hal yang enak. Maka kebanyakan manusia tersebut seakan-akan manusia itu tidak merasakan ujian bahwa hal tersebut datang dari Allah SWT. Pada ujian ini, kebanyakan manusia sering tejebak dengan perbuatan lalai dan kurang mensyukuri akan nikmat ujian hidup. Pada hal semua hal-hal yang enak itu, tetap merupakan ujian hidup juga, dari Allah SWT. Akan tetapi kebanyakan manusia kurang menyadari nikmat ujian tersebut.

Ujian hidup yang kedua yaitu hal-hal yang menyulitkan manusia, pada ujian inilah sebagian manusia tidak sabar dalam menghadapinya. Terkadang manusia banyak yang keluh-kesah, stress, galau dan segala sesuatu hal yang masih ada kaitannya dengan namanya, kesusahan serta kesempitan hidup. Kesusahan dan kesempitan hidup ini adalah ujian hidup yang pasti akan dialami oleh semua manusia, wabil khusus manusia-manusia yang beriman kepada Allah SWT. Allah SWT menguji hamba-hambanya dalam rangka menilai kadar keimanan, ketaatan dan ketundukan kepada-Nya. Tinggal manusianyalah bersabar dan tawakal kepada Allah SWT dalam mengahadapi kesusahan, kesempitan hidup ataupun ujian hidup. Karena Allah SWT mempunyai maksud, dengan melalui media ujian tersebut, pasti Allah menginginkan hamba-hambanya menjadi yang lebih baik dan terbaik, menjadi lebih sholeh dan diangkat derajatnya di dunia maupun di akhirat.

Ketenangan hidup adalah salah satu kenikmatan hidup yang wajib disyukuri oleh semua manusia sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Sang Pencipta Kehidupan. Semakin dekat manusia kepada Sang Pencipta Kehidupan (Allah SWT), maka manusia tersebut akan samakin tenang menjalani kehidupannya. Kehidupan manusia yang sudah dekat kepada Sang Pencipta Kehidupan dan kehidupannya pun dijalani dengan rasa tenang. Hal ini akan memunculkan kadar keimana, ketaatan dan kepatuahan kepada Allah SWT akan semakin meningkat. Walaupun nanti dikemudian hari akan di uji oleh Allah SWT dari berbagai macam masalah, baik itu hal-hal yang tidak enak maupun hal-hal yang enak. Karena hatinya sudah dekat kepada Allah SWT, maka manusia tersebut akan selalu tenang mengahadapi ujian hidup.

Wa Allahu a'lam bisshawab,

Wassalam,

Jumat, 12 April 2013

Design Blog: A 3 Column XML template

Rabu, 10 April 2013

Motivasi Hadits dan al-Quran untuk Sedekah

Spirit Hadits dan Al-Quran untuk menghalau
kesusahan, kesempitan dan utang piutang



Spirit ataupun motivasi Hadits dan Ayat al-Quran adalah untuk semua manusia yang meyakini akan kebenaran Hadits Rasulullah dan Ayat al-Quran, ini merupakan sebagai modal dasar manusia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan hidup di dunia seperti; kesusahan, kesempitan dan utang piutang.

Bagi manusia yang beriman wajib meyakini kebenaran Hadits dan Ayat al-Quran, karena Hadits dan Ayat al-Quran inilah pedoman atau tuntunan yang menjelaskan, menegaskan dan memerintahkan, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan hidup di dunia ini. Permasalahan hidup tersebut bisa diatasi dengan mematuhi perintah-perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW dengan penuh keyakinan yang kuat serta menghujam dalam hati.

Berikut ini beberapa dalil Hadits dan Ayat al-Quran yang menjelaskan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam rangka untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di dunia ini. Pasti semua manusia yang hidup di dunia ini, pernah merasakan yang namanya, kesusahan, kesempitan dan utang piutang. Oleh sebab itu, sebagai manusia yang mau mewujudkan rasa syukurnya, wajib baginya untuk memahami dan sungguh-sungguh mengamalkan kembali ayat-ayat al-Quran dan Hadits-hadits Rasulullah SAW agar permasalahan-permasalahan tersebut bisa teratasi dengan baik, tentunya dengan mengharap kemurahan dan keridhan Allah SWT.


بسم الله الرحمن الرحيم

بَدِرُ بِصَدَقَةٍ، فَإِنَّهُ بَلى لَا يَتَخَطَّهُ (الحديث)

Bersegeralah bersedekah karena bala (kesulitan,kesusahan atau permasalahan) tidak pernah bisa mendahului sedekah”.


وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَاكَانِ عَبْدُ فِي عَوْنِ أخِيْهِ (الحديث)

Allah berkenan membantu hambanya, selama hambanya berkenan membantu sodaranya”.


وَمَنْ قُدِرُعَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِــقُ مِمَّـا أيتَــهُ اللهُ (الطلاق:7 )

Maknanya: Barang siapa yang disempitkan rizkinya, maka hendaklah ia banyak-banyak menginfakan hartanya yang diberikan Allah. (At-Thalaq:7)


لَنْ تَنَالُوا الْبِـــرَّ حتَّـــى تُنْفِــقُ مِمَّــا تُحِبُّـــوْنَ (ال عمران:92)

Artinya: Kalian tidak akan mencapai kebaikan, sampai kalian bisa mengorbankan apa yang kalian cintai. (Ali Imran:92)

 

Fadilah sedekah itu ada empat: mengudang datangnya rizki, menghalau kesulitan, menyembuhkan penyakit dan memperpanjang umur.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang bagaimana mengahadapi permasalahan hidup ini, yakni untuk mengatasi kesusahan, kesempitan dan utang piutang. Tentunya kita kembali kepada tuntunan hidup yaitu al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, agar kita dapat dimudahkan segala urusan kita di dunia ini dan mendapatkan keberkahan serta ridha dari Allah SWT.

Wa Allahu a'lam bisshawab,

Wassalam,