Latest Entries »

Selasa, 29 Mei 2012

MANFAAT DAN PERINTAH SEDEKAH


MANFAAT DAN PERINTAH SEDEKAH


Sedekah dalam arti memberikan kepedulian kepada orang lain merupakan keniscayaan dalam kehidupan saat ini. Justru ujian yang cukup berat adalah manakala terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kehendak Allah SWT untuk bersedekah. Sedangkan sebuah amal akan bernilai manakala berhadapan resiko dan konsekuensi yang lebih besar. Pahala itu ditentukan oleh tingkat kesukaran dan keberatan yang dirasakan oleh seseorang dalam melaksanakan amal tersebut.

Dalam hadits Rasulullah saw, menegaskan ketika salah seorang sahabat bertanya tentang infak atau sedekah yang lebih bernilai dan mendapat balasan yang lebih besar, Rasulullah bersabda; “Hendaklah enkau bersedekah dalam keadaan engkau merasa berat karena khuwatir menderita kefakiran dan sangat mengharapkan kekayaan.”(HR. Bukhari). Jadi, demikianlah sedekah yang paling bernilai, yakni ketika kita dihadapkan dengan keadaan tidak punya banyak harta, akan tetapi saat itu mengharuskan kita untuk beredekah.

Al-Quran menjelaskan tentang perintah Allah SWT, untuk beredekah, baik bersedekahnya dalam kedaan terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi. Sebagaimana firman Allah SWT ; “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangtan, maka mereka mendapatkan pahala di sisin Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”(Al-Baqarah: 274)

Di nukil dalam kitab “Intisari Ihya Ulumuddin” Rasulullah SAW, bersabda:

Takutlah terhadap neraka meskipun dengan sepotong kurma, jika kalian tidak memilikinya maka dengan sepatah kata yang baik

Setiapkali hamba membaguskan sedekah, pastilah Allah SWT, akan membaguskan generasi seterusnya di antara keturunannya

Sedekah itu adalah dapat menutup 70 pintu keburukan


Berikut ini keterangan tentang amal sedekah, ada beberapa manfaat sedekah dan sedekah secara imaterial serta ciri-ciri orang-orang ikhlas beramal;

Manfaat sedekah.
  1. Jiwa akan tenang, maksudnya akan dijauhkan dari gelisah, resah, bingung dan bimbang.
  2. Ada perasaan lega dan bahagia karena telah menolong oarng lain.
  3. Akan di tingkatkan derajatnya, di mata Allah SWT.

Sedekah imaterial
  1. Sedekahnya mata adalah memandang denngan penuh pertimbangan dan memalingkan pengelihatan dari nafsu dan hal-hal yang negatif.
  2. Sedekahnya telinga adalah mendengarkan suara-suara yang baik, seperti ucapan-ucapan yang bijak, membaca ayat-ayat Al-Quran, menghindari dusta dan perkataan-perkataan sejenisnya.
  3. Sedekahnya lidah adalah memberikan nasehat yang baik, membangunkan mereka yang lalai menjadi orang yang menjaga perkataannya.
  4. Sedekahnya tangan menginfakkan harta pada orang lain, bermurah hati dengan karunia Allah SWT, yang telah diberikan, menahan tangan dari perbuatan dosa, menggunakan jari tangan untuk menulis pengetahuan yang berguna untuk dirinya dan orang lain.

Ciri orang-orang yang ikhlas beramal.
  1. Tampak dari kepribadiannya cenderung rendah hati.
  2. Tampak dari kesehariannya, cenderung bahagia tidak menampakkan kemewahan.
  3. Tidak sombong dan selalu dekat dengan orang lain.
  4. Dalam beramal tidak ingin diketahui oleh orang lain, cukup antara dirinya dengan Sang Pencipta.

Al-Hamdulillah wa syuru lillah, penulis telah menyelesaikan sedikit pembahasan tentang masalah sedekah, mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis dan bisa mengaflikasikan, mengamalkan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW dengan keikhlasan yang lebih mendalam. Dan umunnya bagi pembaca yang budiman mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya, aamiiin...!


Wasslam,
amin_azra cirebon 2012

MEMAKNAI SABAR DAN PAHALA BERSABAR


MEMAKANAI SABAR DAN PAHALA BERSABAR


Kehidupan di era modern ini, banyak permasalahan yang menguras tenaga, pikiran dan jiwa. Sehingga tidak sedikit orang yang mengalami gonjangan pikiran dan jiwa, sebagai dampak dari kemajuan meodern tersebut. Untuk mengibangi semua itu, kita butuh jiwa yang tegar dan kuat. Dalam bahasa Hadits dan Al-Quran jiwa yang tegar dan kuat, yaitu dinamakan dengan “ SABAR”. Aplikasi sabar adalah sebagai  prosesi hidup dalam mengarungi kehidupan ini, menjdi kebutuhan hidup yang sangat urgen. Oleh karenanya, agar kita menjalani hidup dengan damai dan tenang, maka di butuhkan “ pemahaman kesabaran yang mendalam” untuk dapat menghadapi zaman yang penuh dengan rintangan, tantangan dan pernik-pernik kehidupan.

Makna kesabaran.
  • Sabar bermakna mencegah dan menahan. Artinya mencegah jiwa supaya tidak gundah dan menahan lidah agar tidak berkeluh-kesah.
  • Sabar bisa berarti tegar dan kuat. Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya tetepi akibatnya lebih manis dari madu.
  • Sabar itu berani merasakan kepahitan tampa muka masam atau kecut.
  • Imam Ali RA, mengungkapkan sabar itu adalah tunggangan yang tidak pernah jatuh tersungkur, kesabaran merupakan alat untuk mengapai kemuliaan dan kehormatan.

Berikut ini, ayat Al-Quran dan Hadits-hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang bersabar.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”(Az-Zumar: 10)

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (Ali 'Imran: 200)
Sabar itu adalah cahaya. Sungguh menakjubkan hal-ihwal orang mukmin itu. Sesungguhnya keadaanya itu baik dan yang demikian itu tidak diperoleh kecuali oleh orang mukmin. Apabila mendapatkan kegembiraan, dia bersyukur dan hal itu baik baginya, dan apabila dirundung kesulitan, dia bersabar dan hal itu baik baginya. (HR. Muslim)

Tidak seorang muslim pun yang di rundung musibah, kemudian mengucapkan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, Inna lillaahi wa inna ilaihi raajiuun,. Ya Allah, limpakahkanlah ganjaran atas musibahku ini dan karuniakanlah yang lebih dari itu, melainkan Allah akan memberikan kepadanya yang lebih baik daripada itu..”(HR. Muslim)

Rasulullah SAW, bersabda dalam sebuah hadits Qudsi,
Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman,' Aku apabila menguji hamba-Ku yang mukmin, kemudian bertahmid kepada-Ku atas segala ujian yang dideritanya, maka ketika dia bangun dari tidurnya itu, dia seperti bayi baru dilahirkan oleh ibunya, bersih dari dosa-dosanya.”Tuhan 'Azza elah wa Jalla berfirman, “Aku telah menguji dengan berbagai ujian, maka ganjarlah dia seperti ketika diganjar pada waktu keadaan sehat.” (HR. Ahmad dan dishohehkan al-Albani)

Pada dua ayat tersebut Allah SWT, memrintahkan kepada manusia agar selalu untuk berbuat bersabar. Karena di balik sabar itu, Allah SWT menjelaskan, bahwa orang-orang yang berbuat sabar itu, akan mendapatkan pahala tampa batas. Artinya Allah sajalah yang mengetahui takaran-takaran pahala yang diberikan kepada orang-orang sabar. Dan ayat yang keduanya Allah mengaskan bahwa untuk bersabar harus dikuatkan kembali dengan jiwa dan raga, dengan kata lain sabar itu bukan berarti pasif atau setatis melainkan aktif dan dinamis serta jiwa dan raga selalu siap siaga.

Selanjutnya pada hadits Rasulullah SAW, beliau menjelaskan bahwa sabar itu adalah cahaya yang menakjubkan bagi orang-orang mukmin, yang mereka itu pada saat di timpa musibah berdoa sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan berbut sabar, serta bagi mereka yang bersabar akan mendapatkan ganjaran pahala yang lebih. Bahkan dalam hadits qudsi, sungguh mengagumkan bahwa orang-orang mukmin pada saat ditimpa musibah mereka bersabar, maka oarng mukmin tersebut ketika, setelah banguan tidurnya seperti bayi yang baru dilahirkan dari perut ibunya dan bersih dari dosa-dosanya.

Demikianlah sedikit pembahasa mengenai, makna sabar dan berbuat sabar yang dikaitkan dengan dali ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah SAW, mudahan-mudahan bermanfaat wabil khusus bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang budiman.

Wasslam,
amin_azra cirebon 2012

Rabu, 09 Mei 2012

FAIDAH BERZIKIR KEPADA ALLAH SWT


BERZIKIR UNTUK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SWT

Salah satu aktivitas ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, untuk mengisi bulan ramadhan yaitu dengan amalan Zikir kepada Allah SWT. Zikir adalah salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, (taqorub ilalllah) yang cukup ringan dan mudah diamalkan. Akan tetapi untuk mengamalkannya terkadang tidak mudah, bahkan tidak semudah membalikan telapak tangan dan terkadang banyak kendala.

Momentum bulan ramadhan inilah, kesempatan bagi kita untuk mendekatkan diri secara tulus dan ikhlas kepada Allah SWT, karena didalamnya terdapat balasan pahala yang berlipat ganada. Sekaligus juga zikir menjadi tolak ukur bukti cinta kita kepada Allah SWT, untuk lebih dekat lagi kepada-Nya. Implikasinya adalah kalau kita sudah merasa sangat dekat kepada-Nya, niscaya Allah SWT, kemukinan besar semua doa kita akan makbul dan di ijabah oleh Allah SWT, serta hati dan jiwa akan menjadi tenang dalam menjalani aktivitas kehidupan ini.

Zikir menurut sebagian para Ulama dapat dibedakan menjadi tiga ;
  1. Az-Zikru bil lisan yaitu berzikir dengan lisan
  2. Az-Zikru bil qolbi yaitu berzikir dengan hati, tafakur, tadabur dan merenung
  3. Az-Zikru bil jawarih yaitu berzikir dengan anggota tubuh dengan menudukkan seluruh anggota badan kepada Allah SWT, dengan cara menjalankan printah-perintah Allah SWT dan meinggalkan semua larangan-Nya.
Ulama Tasawuf menjelaskan dan mengungkapkan terkait Zikir dengan jawarih (seluruh anggota tubuh) dan ruh manusia sebagai berikut ;
  1. Zikirnaya mata dengan menangis
  2. Zikirnya tangan dengan bersedekah
  3. Zikirnya telingga dengan mendengarkan hal-hal yang baik
  4. Zikirnya lidah dan mulut dengan mengucapkan pujian-pujian kepada Allah SWT
  5. Zikirnya ruh adalah pasrah kepada Allah SWT, dan rela atas segala keputusan-Nya.
Waktu-waktu paling utama untuk berzikir ;
  1. Pagi hari setelah sholat subuh sebelum terbit matahari dan sore hari.
  2. Setelah sholat dzuhur
  3. Setelah menunaikan sholat-sholat wajib (fardhu)
  4. Pada waktu sepertiga malam
Mari kita pahami kembali ayat Al-Quran yang menjelaskan sholat diantaranya sebagai mediasi untuk berzikir kepada Allah SWT. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran surat thoha ayat 14 dan surat An-Nisa ayat 103.

Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk berzikir (mengingat) kepada Aku”. ( Thoha : 14)

Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), zikirlah kepada Allah (ingatlah Allah) di waktu berdiri, di waktu duduk dan waktu berbaring, maka dirikanlah sholat itu. Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (An-Nisa : 103)

Penjelasan pada dua ayat ini, menta'kidkan tentang zikir kepada Allah SWT, termasuk sholat menjadi mediasi zikir yang paling utama (istimewa). Bahkan untuk berzikir kepada-Nya tidak terbatas waktu dan tempatnya. Sampai-sampai Allah SWT memrintahkan berzikir kepada manusia, ketika manusia tersebut berdiri, duduk dan berbaring. Kalau kita analogikan dengan sholat, sholat untuk mengigat Allah SWT, yakni bagi yang orang sholatnya mempu berdiri maka diwajibkan untuk berdiri, kalau tidak mampu berdiri maka diwajibkan sambil duduk dan jika tidak mampu juga maka diwajibkan sambil berbaring. Kesemuanya ini merupakan perintah Allah SWT, sholat adalah untuk berzikir kepada-Nya, bagaimana pun keadaan dan kondisi manusia itu, maka menjadi keharusan dan kebutuhan bagi kita untuk mengerjakannya.

Kita berzikir kepada Allah diniatkan kerena untuk mengharap rahmat, ampunan dan ridho Allah SWT, maka zikir seperti ini akan memunculkan faidah-faidah yang istimewa yakni diantarnya yaitu ;
  1. Hubungan kita kepada Allah SWT, akan semakin dekat, dengan demikian doa yang kita panjatkan besar kemungkinan akan dikabulkan
  2. Memperkokoh keimanan kepada Allah SWT
  3. Akan terhindar dari godaan setan
  4. Dapat meredam gejolak nafsu
  5. Menjauhkan diri dari segala betuk kemaksiatan
  6. Dijaukan diri dari musibah.
Demikianlah sedikit pembahasan tentang zikir kepada Allah SWT, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang budiman.


Wassalam,
amin_azra cirebon 2012