Latest Entries »

Selasa, 30 Juli 2013

IKHTIAR MENCARI MALAM "LAILATUL QADAR"



Ikhtiar Mencari Malam "Lailatul Qadar"



Dengan penuh keimanan seorang muslim harus berusaha dan berupaya untuk mencari malam “lailatul qadar” sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Upaya-upaya mencari malam “lailatul qadar” tersebut juga sebagai wujud kesugguhan “kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT”, untuk bisa mendapatkan Rahmat, Maghfirah, dan 'Itqu minannar serta malam “lailatul qadar”.


Sungguh pada malam yang diberkahi ini barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu dianjurkan bagi kaum muslimin wal muslimat (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala-Nya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu.


Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari (4/217) dan Muslim (759))
Sangat dianjurkan dan d isunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu 'anha bahwa dia bertanya, "Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab"
"Ucapkanlah, Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku."  (HR. Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850) dari 'Aisyah, sanadnya shahih)

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Saudara-saudaraku -semoga Allah memberkahi kita dan memberi taufiq dan hidayah kepada kita untuk selalu mentaati-Nya, kita telah maklumi bersama bagaimana keadaan Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan keluargamu untuk perbanyak perbuatan-perbuatan ketaatan kepada Allah SWT.


Suatu riwayat dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha:
"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya."  (HR. Bukhari (4/233) dan Muslim (1174))
Dan hadits ini juga, dari 'Aisyah, dia berkata:
"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya."  (Muslim (1174))


Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selelu mendapatkan hidayah Allah SWT, sehingga kita mampu dan bisa berusaha mencari terus malam-malam kemuliaan Allah pada malam ganjil di sepuluh yang terakhir ramadhan, dengan penuh keimana dan semata-mata ingin mengharap ridha Allah SWT.
Wa Allahu a'lam bisshawab,

Wassalam,
Amingsa syah, Cirebon, Indonesia 2013


0 komentar:

Posting Komentar