SUMBANGSIH
PEMIKIRAN GURU MERDEKA
Oleh Amingsa
Seiring berjalannya waktu Bangsa
Indonesia sudah merdeka 78 tahun, waktu yang cukup lama, tidak muda lagi. Kalau
sedikit direnungkan waktu tersebut adalah waktu yang sudah cukup matang dan
memungkinkan untuk merdeka dari berbagai macam hambatan-hambatan di dalam
pendidikan. Indonesia yaitu bangsa merdeka menuju Indonesia merdeka yang
sejati, tidak terjajah dalam segi apapun.
Terutama dalam dunia pendidikan, salah
satu unsur sangat penting yaitu peran seorang guru. Ketika peran guru terhambat
oleh kepentingan-kepentingan yang tidak ada kaitannya dengan dunia pendidikan,
niscaya peran guru akan kurang maksimal dalam memperjuangkan pendidikan yang
berkualitas dan merdeka. Oleh karena itu kiprah seorang guru sangat menentukan
keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekokah (madrasah). Terkait
dengan guru yang merdeka, ia harus bisa memahamai kualitas dirinya. Agar
seorang guru tersebut, paling tidak memiliki empat kunci pengembangan diri untuk
jadi guru merdeka, diantaranya; kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi dan karir
guru.
Kualitas pertama guru merdeka kuncinya
adalah kemerdekaan, paling tidak ada dua unsur dalam memperjuangkan
kemerdekannya. Yaitu kemerdekaan seorang guru dalam pengemabangan diri, dari
berbagai aspek pengetahuan, keterampilan dan pelatihan-pelatihan profesi guru.
Pelatihan-pelatihan profesi guru inilah, termasuk suatu hal sangat penting
diperjuangakan sebab berkaitan erat dengan guru professional yang merdeka serta
dapat menjadi guru-guru harapan masa depan. Namun tidak sedikit guru yang
kurang bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan pengembangan potensi dirinya. Oleh
sebab itu dibutuhkan kerjasama yang harmonis dengan lembaga-lembaga balidiklat
resmi dari pemerintah yang berkaitan langsung dengan profesi guru, agar kelak
nanti benar-benar terwujud guru yang professional dan merdeka.
Kualitas kedua guru merdeka kuncinya
yaitu, kompetensi (memiliki kemampuan diri sebagai seorang guru) secara umum
idealnya seorang guru harus memiliki empat kompetensi ataupun kemampuan;
pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Seoarang guru yang pantang
menyerah, ulet, cerdas dan bijaksana. Ia akan terus berupaya meningkatan
kualitas kompetensinya sebagai guru. Ketika sudah meningkat kualitas kemampuan
(kompetensi) pedagogis, kepribadian, social dan professional, maka inilah
merupakan harapan yang akan terwujud guru yang sejati dan merdeka.
Kualitas ketiga guru merdeka kuncinya
ialah kolaborasi, maka seoarang guru yang cerdas dan bijak yakni mampu
mengkolaborasi kemampuannya (kompetensinya), baik kompetensi internal maupun
eksternalnya. Terkait dengan kompetensi internal yaitu kemampuan pedagogis,
kepribadian, sosial dan professional. Ini merupakan kompetensi terintegrasi
ataupun satu kesatuan yang saliang melengkapi dan menguatkan untuk menjadi
seorang guru sejati serta guru merdeka. Sedangkan kompetensi eksternalnya
adalah seorang guru yang sejati dan merdeka ia akan mampu mengoptimalkan
perkembangan zaman yang teknologinya semakin canggih. Dengan perkembangan zaman
yang sudah tidak bisa terbendung lagi, seorang guru idealnya, bisa dengan
kecerdasannya mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan media digital untuk
memotivasi serta mentrasfer berbagai macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat,
baik untuk peserta didik maupun guru tersebut.
Dengan media sosial dan jaringan
internet, seorang guru bisa dengan cepat mencari, membaca, mengkaji, mentrasfer
ilmu yang bermanfaat bagi para peserta didik. Yaitu melalu facebook, whatsapp,
instagram, telegram, google classroom, google meet, website dan sebagainya.
Sehingga hal-hal yang demikian ini bisa memudahkan dan mempercepat kolaborasi
media pembelajaran yang unik serta bervariatif. Mudah-mudahan bisa membuat
peserta didik termotivasi dan tumbuh semangat dalam menuntut ilmu dengan
barbagai macam media pembalajaran serta menambah barbagai macam ilmu
pengetahuan.
Kualitas yang keempat guru merdeka kuncinya
karir (karir seorang yang merdeka). Ketika seorang guru sudah malang melintang
mengikuti seminar, simposium, pelatihan keterampilan dan pelatihan-pelatihan
profesi guru, maka sudah otomatis karirnya akan meningkat serta ilmu, wawasan
dan penegetahuan akan bertambah, bisa jadi kesejahtraannya akan tercukupi
dengan kata lain merdeka dari finansial. Di tambah lagi kecakapan kompetensi
yang harus melekat pada diri seorang guru yaitu, pedagogis, kepribadian, sosial
dan professional. Hal yang demikian ini, harus terpatri dan dikembangkan terus
menerus pada jiwa raga seorang guru yang sejati dan merdeka. Seorang guru juga
idealnya mempu mengkolaborasi kemampuan-kemampuan internalnya dengan kecakapan
kemampuan ekternalnya yakni dengan media digital yang sekarang ini sudah
dirasakan banyak manfaatnya di dalam dunia pendidikan.
Demikianlah empat kunci pengembangan diri guru merdeka, diantaranya; kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi dan karir guru. Ketika berkembang dengan baik dan maksimal niscaya bisa dimungkinkan menjadi guru yang benar-benar merdeka.
Wallahu a’lam bis-showab.
TENTANG PENULIS
AMINGSA, S. Pd.I, M.A., adalah putra Tambelang, Kabupaten
Bekasi, Jawa Barat, Lahir di Bekasi, ia anak keenam dari pasangan Bapak Moh.
Muin dan Ibu Nyamoliyah. Semasa sekolah SDN 1 Sukarapih Tambelang Bekasi, MTs
Al-Muttaqien Tambelang Bekasi, di Mts Amingsa mendapat rangking juara kelas,
minimal tiga besar. Ia meneruskan pendidikan ke Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK)
An-Nida Al-Islamy Kota Bekasi, selama belajar di An-Nida Al-Islamy Kota Bekasi,
ia sempat mengaji kitab Misbah Az-Zhulam langsung dengan Syekh
Muhammad Muhajirin Amsar Ad-Dar (Alm), beliau adalah penyusun kitab Misbah
Az-Zhulam dan menjadi tokoh ulama besar Nasional dari Kota Bekasi.