Bismillahir-Rohmaanir-Rahiim
Catatan
Renungan Ramadhan ke-15
BULAN RAMADHAN 1441 H / 2020 M
ISTIMEWA
(Kajian dan
Renungan surat Yaasiin: 37-39 )
Bulan Ramadhan tahun 1441 H / 2020 M istimewa, yang
menjadikan Ramadhan kali ini istimewa, karena Bulan Ramadhan hari pertama, di awwali
hari yang mulia yaitu ”Al-Jumatu Sayidul Ayaam” hari Jum’at adalah
rajanya hari. Kedua, bulan Rmadhan menjadi istimewa adalah satu bulan Ramadhan
penuh tahun 1441 H/2020 M, hari jumatnya ada lima jumat dan ini sangat jarang
terjadi. Ketiga, bulan Ramadhan 1441 H/2020 M istimewa, pertengahan bulan
Ramadhannya adalah tanggal 15 Ramadhan 1441 H/2020 M, jatuhnya pada hari jumat,
yang pasti mulia dan di mulikan oleh Allah SWT.
Fenomen bulan suci Ramadhan
sungguh mengagumkan
ketika dilihat dari kaca mata spiritualitas. Bulan suci Ramadhan sekarang amat sangat berbeda dengan
bulan Ramadhan yang terjadi pada tahun lalu-lalu, kalau di tilik kembali pada
jumlah hari jum’atnya bulan Ramadhan ini, yaitu ada lima hari jum’atnya. Hal
ini menujukan perbedaannya sangat terlihat, kalau bulan Ramadhan
yang terdahulu hari jumatnya
hanya kebanyakan empat kali.
Dan ini sangat jarang terjadi, jadi bulan Ramadhan terjadi sekarang adalan memiliki misteri yang tersembunyi serta bisa jadi menjadi keistimewaan.
Penulis riset kecil-kecilan dan mecermati kembali,
bulan Ramadhan sekarang “ Subhanallah Walhamdulillah Waallahu Akabr” pertengahan
bulan Ramadhan pun istimewa yaitu tanggal 15 Ramadhan 1441 H, bertepatan
jatuhnya hari jum’at, pada malam jum’atnya pun terasa sekali energi
spiritualnya. ketika saat Penulis, selesai melaksaakan shalat Isya’ berjama’ah
dan di lanjut shalat tarawih dikerjakan secara berjama’ah juga dengan khidmat
tersa khusu’ dalam shalat. Selanjutnya penulis keluar rumah untuk melihat bulan
purnama tanggal 15 Ramadhan sangat indah pancaran cahayanya yang menerangi bumi
pada saat malam hari.
Seolah-olah bulan purnama tersebut bertasbih dan berzikir kepada Allah SWT,
dengan cahayanya sepanjang malam sehingga bumi yang tunduk dan taat kepada
Allah SWT, mendapatkan sinar cahaya bulan purnama tersebut. Cahaya bulan purnama juga seakan-akan dengan
suka rela menerangi bumi dengan cahanya sepanjang malam untuk manusia-manusia yang
ada pada malam tersebut, ada yang lagi sedang pada ibadah. Entah itu, ibadah
shalat-shalat malam, berzikir, bertaddarus Al-Quran dan ibadah-ibadah yang
lainnya. Betapa merinding bulu roma dan kagumnya penulis pada saat melihat
kembali sinar cahaya bulan purnama, kira-kira jam 3 malam sinar cayaha bulan
purnama tersebut, masih sama istiqomah terangnya dengan awwal malam tangal 15 Ramadhan
1441 H/2020 M, Subhanallah Allahu Akbar.
Awwal malam, sinar cahaya bulan pada 15 Ramadhan 1441 H
ba'da shalat tarawih
Akhir malam, sinar cahaya bulan 15 Ramadhan 1441 H
kurang lebih jam 03.00 malam
Fenomena pergantian malam dengan siang,
beredarnya matahari pada poros dan
beredar bulan pada manzilah-manzilahnya. Demikian itu adalah tanda-tanda
kekusaan Allah Yang Maha Besar, mari
kita kaji dan renungkan ayat Al-Quran surat Yaasin ayat 37-39;
وَءَايَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم
مُّظْلِمُونَ {37}
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا
ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ {38}
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ
الْقَدِيمِ {39}
Dan
suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan
siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. (Surat Yaasin : 37)
dan
matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Surat Yaasin : 38)
Dan
telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai
ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (Surat Yaasin : 39)
Surat Yaasin pada ayat 37, Allah
SWT menegaskan sendiri dengan Zatnya Yang Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Tentang pergantian siang dengan malam atau
sebaliknya malam dengan siang. Hal demikian itu merupakan tanda-tanda
kekuasaan Allah SWT, yang mutlak dan tak terbantahkan. Terkait dengan fenomena malam hari,
Allah SWT, bersumpah demi waktu malam, berarti malam hari adalah
waktu-waktu yang istimewa untuk
mengerjakan ibadah-ibadah shalat, berzikir, bertaddarus Al-Quran dan ibadah
yang lainnya. Bertepatan dengan bulan Ramahdan ini, bahwasanya baginda Nabi
Muhammad SAW, seakan-akan berpesan langsung bahwa setiap
bulan Ramadhan, sangat di anjurkan untuk menghidupkan malam-malam
Ramadhan dengan amalan-amalan ibadah yang saleh dan amalan yang terbaik. Agar Allah SWT, benar-benar mengucurkan rahmat dan ampunannya kepada kita semua.
Matahari
berjalan ditempat peredarannya atau matahari berputar pada porosnya, pertiwa
tersebut, merupakan sudah ketetapan Allah SWT, Sang Pengatur Alam semesta ini. ketika Kita
renungkan sisi lain dari matahari. Cahaya sinar matahari adalah murupakan salah satu sumber kehidupan
ummat manusia di bumi ini. Coba kita
bayangkan bagaimana dan apa yang terjadi...? kalau sinar cahaya matahari Allah AWT, di hentikan selama setengah bulan saja. Niscaya kehidupan kita itu akan mati, oleh sebab itu,
kita harus sering-sering bersyukur atas semua nikmat yang Allah diberikan termasuk mendapatkan cahaya sinar
matahari tersebut
baik pagi, siang dan sore hari.
Perputaran
bulan juga termasuk sudah ketetapan Allah SWT yang Qathi’, dari munculnya bulan
sabit, bulan setengah, dan sampai bulan purnama itu, semua sudah di atur oleh
Allah SWT, Zat Yang Maha mengatur segala seluruh bianaannya, alam semesta dan
termasuk beredarnya matahai dan berputarnya bulan pada pelanet bumi. Hal ini
juga wajib kita syukuri, bagaimana kalau bulan tidak beredar dan apa yang terjadi kalau
pada malam hari tidak ada sinar cahaya bulan…? pastinya akan sangat gelap
bumi tersebut. Waallahu A’alm bis-Showab.
Wassalam,
15 Ramadhan 1441 H (8 Mei 2020 M)
Ttd
penulis
Amingsa
aminazra.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
aminamjad9.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar