MUTIARA HIKMAH BAB 2
BUKU HIJAH REZEKI
1.Mutiara hikmah bab dua ini, membuat kita mengerti bahwa sudah waktunya bagi kita untuk bergerak dari kesempitan hati menuju keluasan hati.
2.Hati bagaikan bandara. Rezeki bagaikan pesawat yang mendarat dari langit menju hati kita. Saat landasan bandara itu sempit, pesawat yang bisa mendarat pun terbatas. Tetapi jika landasan bandara itu luas, ia dapat menampung banyak sekali pesawat. Ibu saya pernah memiliki pengalaman peribadi akan hal ini. Saat itu pesawat itu mau mendarat di bandara yogya, tetapi rupanya di sana masih ada pesawat lain yang lain sedang parkir. Karuan saja pesawat Ibu tak jadi turun, dan hanya berputar-putar di langit. Tiga puluh menit kemudian, saat kondisi bandara kosong kembali barulah pesawat ibu akhirnya melandas. Demikianlah yang terjadi jika kita memiliki hati yang sempit, maka rezeki yang mendarat harus bergantian tidak bisa sekaligus banyak.
3.Al-Quran menggambarkan Rezeki datang dari langit. Seperti dalam firman Allah SWT,
وَفِي السَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَاتُوعَدُونَ
Dan di langit terdapat rezeki kalian dan terdapat pula apa yang di janjikan kepada kalian (Adz-Dzariyat: 22)
4.Ingatlah bahwa keluasan hati bukan sifat genetik yang dibawa DNA kita sejak lahir. Hal ini tidak sama dengan hidung Anda yang mancung, rambut yang keriting atau warna kulit Anda di mana semuanya bawaan lahir.
5.Keluasan hati terbentuk melalui informasi yang Anda terima setiap hari, dengan siapa Anda bergaul, dan buku apa yang Anda baca. Oleh karena itu berjihadlah dengan sungguh-sungguh untuk mencari lingkungan yang saleh di mana Anda akan menghabiskan waktu di sekeliling mereka.
6.Oleh karena itu bacalah Al-Q uran setiap hari sekurangnya satu juz, karena tidak ada satupun kitab maupun buku yang bermanfaat dan terbukti memperbaiki hati, dan keluasan hati, kecuali Al-Quran. Jika Rasulullah mengkaitkan keluasan rezeki dengan sebab keluasan hati, dan keluasan hati dengan sebab membaca Al-Quran, maka tidaklah mengherankan kesimpulan dari hal ini disebut dalam hadits yang lain.
“Al-Quran adalah pintu rezeki, tidak akan fakir orang yang bersama Al-Quran, dan tidak akan dibuka rezeki dengan selain Al-Quran”
7. Orang yang berhati luas ia senantiasa percaya bahwa dirinya punya kesempatan yang sama untuk sukses dengan semua orang di dunia ini, karena tak ada satupun orang yang diciptakan Allah untuk berperan sebagai martabak hangus. Kepercayaan pada diri sendiri juga membutuhkan sebuah pandangan yang tidak membeda-bedakan hambatan yang berada di depannya, bagaikan kapas dan besi dimana kita tidak pernah tahu mana yang lebih berat di antara keduanya.
8.Para pemilik keluasan hati, begitu mencitai usaha karena mereka tahu bahwa Allah juga mencintai usaha seseorang. Baginya, usaha bagaikan pemandangan dari atas kerta api yang selalu menyenangkan untuk dinikmati. Dengan mencitai uasaha, maka tak ada yang bisa menghetikan mereka di tengah jalan. Usaha tersebut pasti disempurnakannya sehingga janur kuning berdiri.
9.Sifat yang paling menonjol dari hati yang luas yaitu, segala action yang dilakukan semata-mata karena Allah Yang Maha Luas Rezeki-Nya. Mereka yakin jika Allah telah ridho kepada seseorang, maka Dia tak mengecewakan hamba-Nya. Inilah dia yang dikenal sebagai prinsip Pakain putih.
Demikianlah mutiara hikmah buku Hijrah Rezeki yang begitu dalam maknanya, bagus untuk di renungkan untuk kehidupan kita sehari-hari, agar kita punya prinsip-prinsip yakin kepada Allah Yang Maha Luas Rezeki-Nya...
Bersambung...
wassalam,
aminazra.blogspot.com
aminbhsarab.blogspot.com
aminamjad9.blogspot.com
april 2020
0 komentar:
Posting Komentar