Memahami Kembali
Malam Kemuliaan
(Lailatul Qadar)
Malam
kemuliaan (Lailatul Qadar) adalah suatu malam yang masih misterius
keberadaannya tidak ada satu oarng pun yang tahu secara pasti kapan
datangnya malam kemuliaan tersebut. Akan tetapi baginda Rasulullah
SAW, sangat mengajurkan dan memerintahkan ummatnya untuk berusaha
mencari malam kemuliaan (lailatul qadar) itu dengan sekuat tenaga.
Oleh sebab itu, penulis mencoba mengkaji kembali tetang malam
kemuliaan sebagai bentuk salah satu usaha untuk bisa mendapatkan
malam kemulian (lailatul qadar).
Allah
Ta 'ala berfirman : "Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) saat Lailatul Qadaar (malam
kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul
qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar." (Al-Qadr: 1-5).
Allah memberitahukan bahwa Dia menurunkan Al-Qur'an pada malam
Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh keberkahan. Allah Ta'ala
berfirman :
"Sesungguhnya Kami
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi".
(Ad Dukhaan : 3) Dan malam itu berada di bulan Ramadhan, sebagaimana
firman Allah Ta 'ala : "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'an. "(Al-Baqarah: 185).
Ibnu
Abbas radhiallahu 'anhu berkata : "Allah menurunkan Al-Qur'anul
Karim keseluruhannya secara sekaligus dari Lauh Mahfudh ke
Baitul'Izzah (langit pertama) pada malam Lailatul Qadar. Kemudian
diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sesuai dengan konteks berbagai peristiwa selama 23
tahun." Malam itu dinamakan Lailatul Qadar karena keagungan
nilainya dan keutamaannya di sisi Allah Ta 'ala. Juga, karena pada
saat itu ditentukan ajal, rizki, dan lainnya selama satu tahun,
sebagaimana firman Allah : "Pada
malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (Ad-Dukhaan:
4).
Kemudian,
Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia
khususkan untuk menurunkan Al-Qur'anul Karim : "Dan tahukah kamu
apakah Lailatul Qadar itu?" ( Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/429.)
Selanjutnya Allah menjelaskan nilai keutamaan Lailatul Qadar dengan
firman-Nya : "Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu
bulan." Maksudnya, beribadah di malam itu dengan ketaatan,
shalat, membaca al-Quran, qiyamul lail, dzikir dan do'a sama
dengan beribadah selama seribu bulan, pada bulan-bulan yang di
dalamnya tidak ada Lailatul Qadar. Dan seribu bulan sama dengan 83
tahun 4 bulan.
Lalu
Allah memberitahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang
melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk
Jibril 'alaihis salam. Mereka turun dengan membawa semua perkara,
kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah.
Mereka turun dengan perintah dari Allah. Selanjutnya, Allah
menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya :
"Malam
itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar"
(Al-Qadar: 5) Maksudnya, malam itu
adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada
kejelekan di dalamnya, sampai terbit fajar.
Di malam itu, para malaikat -termasuk malaikat
Jibril- mengucapkan salam kepada orang-orang beriman.
Dalam
hadits shahih Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan
keutamaan melakukan qiyamul lail di malam tersebut. Beliau bersabda
:"Barangsiapa
melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan
mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu." (Hadits Muttafaq
'Alaih) Tentang waktunya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda : "Carilah
Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan.
" (HR. Al-Bukhari, Muslim dan
lainnya). Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua
puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan
malam dua puluh sembilan.
Adapun
qiyamul lail di dalamnya yaitu menghidupkan malam tersebut dengan
tahajud, shalat, membaca Al-Qur'anul Karim, dzikir, do'a, istighfar
dan taubat kepada Allah Ta 'ala. Aisyah radhiallahu 'anha berkata,
aku bertanya : "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku
mengetahui lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan di dalamnya?"
Beliau menjawab, katakanlah : "Ya
Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai
Pengampunan maka ampunilah aku".(HR.
At-Tirmidzi, ia berkata, hadits hasan shahih).
Pelajaran
dari surat Al-Qadar :
1. Keutamaan
Al-Qur'anul Karim serta ketinggian nilainya, dan bahwa ia diturunkan
pada saat Lailatul Qadar.
2. Keutamaan
dan keagungan Lailatul Qadar, dan bahwa ia menyamai seribu bulan yang
tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya.
3. Anjuran
untuk mengisi kesempatan-kesempatan baik seperti malam yang mulia ini
dengan berbagai amal shalih.
Jika
Anda telah mengetahui keutamaan-keutamaan malam yang agung ini, dan
ia terbatas pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan maka seyogyanya
Anda bersemangat dan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari
malam-malam tersebut, dengan shalat, dzikir, do'a, taubat dan
istighfar. Mudah-mudahan dengan demikian Anda mendapatkan Lailatul
Qadar, sehingga Anda berbahagia dengan kebahagiaan yang kekal yang
tiada penderitaan lagi setelahnya Di malam-malam tersebut, hendaknya
Anda berdo'a dengan do'a-do'a bagi kebaikan dunia-akhirat, di
antaranya :
1. "Ya
Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan penjaga urusanku,
dan perbaikilah untukku duniaku yang di dalamnya adalah kehidupanku,
dan perbaikilah untukku akhiratku yang kepadanya aku kembali, dan
jadikanlah kehidupan (ini) menambah untukku dalam setiap kebaikan,
dan kematian menghentikanku dari setiap kejahatan. Ya Allah
bebaskanlah aku dari (siksa) api Neraka, dan lapangkanlah untukku
rizki yang halal, dan palingkanlah daripadaku kefasikan jin dan
manusia, wahai Dzat Yang Hidup dan terus menerus mengurus
(makhluk-Nya)"
2. "Wahai
Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat dan jagalah kami dari siksa Neraka. Wahai Dzat Yang Hidup
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), wahai Dzat Yang Memiliki
Keagungan dan Kemulyaan."
3. "Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon hal-hal yang menyebabkan (turunnya)
rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, keteguhan dalam kebenaran dan
mendapatkan segala kebaiikan, selamat dari segala dosa, kemenangan
dengan (mendapat) Surga serta selamat dari Neraka. Wahai Dzat Yang
Maha Hidup dan terus menerus mengurusi makhluk-Nya, Wahai Dzat yang
memiliki Keagungan dan Kemuliaan. "
4. "Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu pintu-pintu kebajikan, kesudahan (hidup)
dengannya serta segala yang menghimpunnya, secara lahir-batin, di
awal maupun di akhirnya, secara terang-terangan maupun rahasia. Ya
Allah, kasihilah keterasinganku di dunia dan kasihilah kengerianku di
dalam kubur serta kasihilah berdiriku di hadapanmu kelak di
akhirat. Wahai Dzat Yang Mahahidup, yang memiliki Keagungan dan
Kemuliaan. "
5. "Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, 'afaaf
(pemeliharaan dari segala yang tidak baik) serta kecukupan."
6. "Ya
Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai pengampunan maka
ampunilah aku. "
7. "Ya
Allah, aku mengharap rahmat-Mu maka janganlah Engkau pikulkan
(bebanku) kepada diriku sendiri meski hanya sekejap mata, dan
perbaikilah keadaanku seluruhnya, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Engkau. "
8. "Ya
Allah, jadikanlah kebaikan sebagai akhir dari semua urusan kami, dan
selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan siksa akhirat."
9. "Ya
Tuhan kami, terimalah (permohonan) kami, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui, wahai Dzat Yang Maha Hidup, yang
memiliki keagungan dan kemuliaan."
"Semoga
shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, segenap keluarga
dan para sahabatnya. "
Wa
Allahu a'lam bisshawab,
Wassalam,
Amingsa
syah, Cirebon, Indonesia 2013
0 komentar:
Posting Komentar