Ikhtiar
Mencari Malam "Lailatul Qadar"
Dengan
penuh keimanan seorang muslim harus berusaha dan berupaya untuk
mencari malam “lailatul qadar” sebagai bentuk ketaatan dan
kepatuhan kepada Allah SWT. Upaya-upaya mencari malam “lailatul
qadar” tersebut juga sebagai wujud kesugguhan “kecintaan seorang
hamba kepada Allah SWT”, untuk bisa mendapatkan Rahmat, Maghfirah,
dan 'Itqu minannar serta malam “lailatul qadar”.
Sungguh
pada malam yang diberkahi ini barangsiapa yang diharamkan untuk
mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan
(baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu melainkan (bagi)
orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu
dianjurkan bagi kaum muslimin wal muslimat (agar) bersemangat dalam
berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar
dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala-Nya yang besar, jika
(telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang
telah lalu.
Baginda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari (4/217) dan Muslim (759))
"Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari (4/217) dan Muslim (759))
Sangat
dianjurkan dan d isunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam
tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu 'anha
bahwa dia bertanya, "Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu
kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?"
Beliau menjawab"
"Ucapkanlah,
Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta
ampunan, maka ampunilah aku." (HR.
Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850) dari 'Aisyah, sanadnya shahih)
اَللَّهُمَّ
إِنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ
عَنِّي
Saudara-saudaraku
-semoga Allah memberkahi kita dan memberi taufiq dan hidayah kepada
kita untuk selalu mentaati-Nya, kita telah maklumi bersama bagaimana
keadaan Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk
menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir, menghidupkannya
dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan
keluargamu untuk perbanyak perbuatan-perbuatan ketaatan kepada Allah
SWT.
Suatu
riwayat dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha:
"Adalah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk pada sepuluh
hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya
menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya."
(HR. Bukhari (4/233) dan Muslim (1174))
Dan
hadits ini juga, dari 'Aisyah, dia berkata:
"Adalah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh (beribadah
apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah
beliau lakukan pada malam-malam lainnya." (Muslim
(1174))
Mudah-mudahan
kita termasuk orang-orang yang selelu mendapatkan hidayah Allah SWT,
sehingga kita mampu dan bisa berusaha mencari terus malam-malam
kemuliaan Allah pada malam ganjil di sepuluh yang terakhir ramadhan,
dengan penuh keimana dan semata-mata ingin mengharap ridha Allah SWT.
Wa
Allahu a'lam bisshawab,
Wassalam,
Amingsa
syah, Cirebon, Indonesia 2013
0 komentar:
Posting Komentar