Bahasa Komunikasi “Hasanah”
Salah
satu nikmat Tuhan yang diberikan kepada ummat manusia
yaitu manusia mampu berkomunikasi dengan bahasa yang “ hasanah”.
Berkomunikasi merupakan sarana manusia untuk melancarkan
aktivitas-aktivitas kesehariannya. Tanpa adanya komunikasi dengan
bahasa yang jelas (hasanah) manusia tersebut akan kesuliatan untuk
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, bahasa
sebagai media komunikasi sangat urgen bagi kehidupan manusia, baik
sesama manusia di dalam masyarakat maupun yg lainnya.
Berkomunikasi
dengan bahasa yang menyentuh hati dan yang lemah lembut ini, adalah
merupakan perintah Tuhan Yang Maha Kuasa atas Segala Sesuatu
dan Sunnah Rasul. Sebagai manusia yang beradab di era
modern ini, seharusnya manusia berkomunikasi dengan bahasa yang
beretik tinggi, artinya komunikasi bahasanya mempunyai nilai dan
bobot yang tinggi. Apalagi di zaman modern ini, dikaitkan dengan
bahasa komunikasi saintis ataupun yang ilmiyah. Sehingga bahasa yang
digunakan manusia untuk berkomunikasi tersebut akan medatangkan
makna dan hikmah dalam kehidupan.
Berkomunikasi
dengan bahasa yang lemah lembut dan dengan bahasa yang ilmiyah
merupakan pra syarat untuk mengisi, menata dan merancang masa depan
ini. Sebagai gerbang peradaban baru. Tentunya ini diawali oleh
individu-individu yang hebat bahasa komunikasinya, salah satunya
adalah dengan bahasa komunikasi yang “hasanah” dan sarat dengan
ilmiyah.
Demikianlah
dalam berkomunikasi kita harus mampu mensinergiskan bahasa yang
menyentuh hati dengan bahasa ilmiyah agar yang terucap oleh mulut
kita tersebut ada i'tibar dan hikmah. Dan juga untaian kata-kata yang
bermanfaat bagi kita, kelurga dan masyarakat sekitar. Kalau kita
hubungkan dengan sabada Rasulullah SAW, “Pekataan (ucapan)
itu adalah Doa”, jadi alangkah indahnya kalau komunikasi
bahasa yang kita ucapan dengan bahasa yang menyentuh hati dan
ilmiyah. Agar bahasa yang kita komunikasikan tersebut bernilai
tinggi dan menjadi ibadah.
Waallahu
a'lam bishawab.
Wassalam,
Amingsa
syah, Cirebon, Indonesia 2013
0 komentar:
Posting Komentar