UCAPAN-UCAPAN
BERKULITAS
TAHSINUL KALAM
Ulama Ahli Hikmah;
“ Perkataan sebagai
obat, kalau sedikit berguna kalau banyak berbahaya”, oleh karena
itu sedikitkanlah perkataan sekedar untuk memecahkan masalah
(perkara). Menyampaikan seperlunya dan memelihara ucapaan ataupun
perkataan adalah termasuk menjaga kehormatan diri.
Ahli filosuf, mengungkapkan;
“ Manusia itu bisa
diketahui kadar keadaannya dengan perkataan-perkataanya”
Tentang Tahsinul Kalam,
setidaknya ada lima fase :
1). Perkataan untuk
sesuatu ajakan kebaikan (nasehat, seruan dalam kebaikan).
Hasan
al-Bisri menjelaskan; “ lidah oang yang berakal (berilmu) berada
dibelakang hatinya, sedangkan hati orang jahil berada di belakang
lidahnya”.
Dan
Kholifah Umar Bin Abdul Aziz, mengungkapkan; “ orang yang tidak
mengukur perkatannya dengan perbutannya, niscaya banyak sekali
kesalahannya”.
2). Perkataan (ucapan)
sesuai dengan tempat dan waktu.
Orang
alim (berilmu) menjelaskan : “ Manusa yang sangat berbahaya dan
yang paling banyak mendapat kesusahan adalah manusia yang mempunyai
lidah terlepas dan hati tertutup. Ia tidak tahan diam dan tidak
tertata dalam berkata-kata”.
Ulama
Hikmah mengungkapkan, “ berkata-kata itu mudah, tetapi mengerjakan
apa yang kita katakan susah (sulit).
3). Perkataan itu
mesti berisi (berbobot) dan ringkas.
Ulama
Hikmah mengungkapkan : “ Kalau mau berkata-kata, hendaklah
perkataanmu itu karena ilmu, Dan kalau diam, hendaklah diammu itu
karena sabar serta hendaklah engkau jaga perkataan itu, sebagaimana
engkau menjaga hartamu”.
4). Perkataan “halus
dan sopan”. Perkataan yang kotor itu menghilangkan kemuliaan.
Perkataan
halus dan sopan ini, merupakan perintah Allah SWT, yakni dengan
perkataan yang lemah lebut baik terhadap orang lain lebih-lebih
terhadap kedua orang tua. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran
surat al-Isro ayat 24 , Allah SWT berfirman : Dan hendaklah kamu
berbuat baik, kepada orang tua dengan sebaik-baiknya, jika salah
seorang diantara keduanya samapai usia lanjut adalah dalam
pemeliharaanmu. Maka jangan sekali-sekali kepada keduanya berkata
kasar kepadanya, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka dengan perkataan ynag lemah lembut.
5). Perkataan
sederhana dalam pujian dan jauhkan dari mencela.
Wassalam,
amin_azra crb 2012
0 komentar:
Posting Komentar