SEBUAH INSPIRASI SEORANG GURU
Oleh Amingsa
“Niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu
(pengajar atau guru) beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.
(QS. Al-Mujadalah 11).
Seorang guru memiliki tugas yang mulia dalam prespektif Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat sebelas yakni akan diangkat derajatnya. Seorang guru juga merupakan agen perubahan untuk kemajuan dunia pendidikan dengan pemikiran yang visioner. Guru di tuntut untuk cakap diberbagai bidang agama dan ilmu pengatahuan disebabkan perkembangan media teknologi informasi semakin canggih yang tidak terbendung lagi, seakan-akan sudah masuk kesendi-sendi kehidupan terutama pada dunia pendidikan yang didalamnya ada peran guru (pengajar), peserta didik dan fasilitas-fasilitas pendidikan.
Seorang guru yang visioner (jauh berpandangan kedepan), pasti banyak rintangan dan tantangan yang komfleks didalam mentrasfer, mengajarkan dan mendidik para siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Di zaman sekarang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ataupun informasi sangat mudah dan cepat dengan media teknologi. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan besarnya adalah sudakah pemanfaatan media teknologi digital dengan maksimal, atau sebaliknya tidak sedikit yang terlalaikan karena media teknologi digunakan hal-hal yang negatif.
Sebagai seorang guru ataupun pengajar sangat perlu kiranya
untuk merefleksikan diri agar menjadi seorang guru uswatun hasanah dan
visioner. Dalam hal ini, kita tilik kembali pada kalam Allah SWT, Al-Quran
surat Al-Mujadalah ayat sebelas. Seorang guru (pengajar) akan dimuliakan dan
ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, syaratnya ada dua yakani guru yang
beriman dan yang berilmu (berwawasan luas).
Seorang guru menjadi uswatun hasanah akan terwujud, jika kwalitas
spirtualitas keimanannya mumpuni. Ini adalah modal dasar seorang guru
(pengajar) untuk menjadi suri tauladan terhadap murid-muridnya. Dengan
kecakapan spirtualitas iman yaitu mengajar dilandasi dengan ikhlas, ridho, dan
kesabaran yang kuat serta hasil akhir dipasrahkan (tawakal) kepada Ilahi Robbi
yang mengatur alam semesta ini. Karena ketentuan dan rencana Allah SWT, adalah rencana
yang terbaik, pada hasil akhirnya baik itu mengajar ataupun rencana kegiatan yang
lainnya.
Mengajar dengan mengedepankan kecerdasan spirtualitas iman
yaitu ikhlas, ridho, dan
sabar serta tawakal. Masih jarang dilakukan oleh seorang guru (pengajar)
apalagi zaman sekarang hampir semua kegitan mengajar menggunakan media
teknologi yang canggih. Sehingga tidak sedikit guru (pengajar) ketergantungan
dengan media teknologi tersebut seperti handphone, laptop, iPad, infocus dan
sebagainya. Ketika mengajar tidak ada media tersebut seakan-akan mengajar belum
sempurna, padahal yang demikian itu belum tentu sempurna dan juga belum tentu
berhasil. Oleh karenanya kekuatan spritualitas iman perlu agar dapat
teraplikasikan pada seorang guru dan menjadi magnet cahaya hidayah untuk para
peserta didiknya.
Seorang guru yang berilmu dan berwawasan luas akan menumbuhkan
pemikiran-pemikiran yang visioner serta berpandangan maju kedepan. Apalagi
sekarang sudah zamannya teknologi digital yang sudah super cangggih. Untuk
mendapatan sebuah informasi ilmu pengetahuan dan wawasan luas cukup relatif
mudah. Akan tetapi dengan kemudahan tersebut, banyak yang terlenakan baik itu
seorang guru maupun para peserta didik. Tidak sedikit para guru ataupun para
siswa yang menggunakan media teknologi mencari informasinya yang negatif yang
tidak ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Oleh Sebab itu, yang dibutuhkan yakni kecerdasan
seorang guru dalam mencari informasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan, jangan
sampai guru diperbudak oleh media teknologi tersebut.
Semakin cerdas dan bijak seorang guru dalam mengoptimalkan mencari
informasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan, hal demikian inilah akan
meminimalisir hal-hal yang negatif. Mencari ilmu agama dan ilmu pengetahuan
dalam perspektif Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat sebelas idealnya diimbangi
dengan peningkatan keimanan, baik dalam ranah aplikasi ibadah-ibadah maupun
spiritualitas. Setelah meningkat keimanan yang kuat dan bertambahnya pemahaman
ilmu agama serta ilmu pengetahuan yang luas, maka insya Allah menjadi seoarang
guru yang mumpuni, cakap, menjadi uswatun hasanah serta menjadi guru yang
visioner.
Wallahu A’lam Bis-Showab.
0 komentar:
Posting Komentar