WUDHU SEBAGAI PENANGKAL VIRUS CORONA
(Amingsa)
Jika seorang muslim berwudhu, maka
dosa-dosanya akan keluar dari telinga, mata, kedua tangan, dan kakinya. Apabila
ia duduk sehabis wudhu, maka ia duduk
dalam keadaan dosa-dosanya telah terampuni.
(HR. Ahmad)
Saat ini semua Negara di dunia sedang dilanda dan di gemparkan dengan adanya wabah virus corona yang mematikan. Yaitu pandemi covid-19 termasuk Indonesia yang penduduknya muslim terbesar di dunia, tak luput terkena dampak wabah virus corona yang sangat dahsyat. Akibat pandemi covid-19 yang meluas dibelahan dunia ini, telah mengkoyakkan sendi-sendi kehidupan suatu bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia.
Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa pendemi covid-19. Dalam prespektik Islam bahwa setiap musibah yang menimpa manusia atau masyarakat suatu bangsa, pasti dibalik peristiwa yang terjadi ada banyak hikmah yang biasa dipetik. Yaitu salah satu protokoler kesehatan adalah selalu membersihkan tangan setiap saat, ketika keluar dari rumah untuk menuju tempat kerja masing-masing atau pun sebaliknya juga pulang dari kerja. Dalam ajaran Islam tentang membersihkan tangan sudah ada dan telah di ajarkan 21 abad yang lalu oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Agar manusia senantisa hidup bersih dan khususnya orang-orang muslim di seluruh dunia sangat dianjurkan hidup selalu bersih dengan senantisa mencuci tangan yakni dengan berwudhu. Bahkan berwudhu sesuatu hal yang wajib di kerjakan minimal lima kali dalam sehari yang di lakukan oleh oang-orang muslim.
Dalam mengadapi wabah virus corona ataupun pandemi covid-19, wudhu adalah penangkal yang luar bisa yang langsung di ajarkan oleh Allah dan di praktekan oleh baginda Rasulullah Saw, kepada umat manusia terlebih bagi orang-orang muslim. Minimal bagi orang-orang muslim membersihkan tangan (wudhu) wajib lima kali. Selanjutnya baginda Rasulullah Saw, sangat mengajurkan umatnya untuk senantisa menjaga wudhu agar hidupnya menjadi bersih.
Terkait dengan menjaga wudhu (kebersihan) mari kita renungkan hadits Rasulullah Saw, bersabda, Jika seorang muslim berwudhu, maka dosa-dosanya akan keluar dari telinga, mata, kedua tangan, dan kakinya. Apabila ia duduk sehabis wudhu, maka ia duduk dalam keadaan dosa-dosanya telah terampuni. (HR. Ahmad)
Sungguh mengagumkan dalam ajaran Islam, wudhu itu bukan hanya untuk penangkal virus corona saja akan tetapi lebih dari itu. Bahwasanya wudhu itu juga pada hakekatnya sebagai pembersih dosa-dosa manusia. Pada saat kita berwudhu membasuh kedua telinga, maka gugurlah dosa-dosa yang di perbuat oleh telinga. Sesungguh telinga yang di ciptkan Allah Swt, ialah untuk di gunakan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan nasihat-nasihat yang baik. Bukan sebaliknya telinga di gunakan untuk hal-hal yang di haramkan seperti, mendegarkan gosib, menedengarkan kejelekan orang lain, dan sebagainya.
Lebih canggih lagi dalam ajaran Islam kebersihan itu, ada benang merahnya dengan keimanan ataupun keyakinan. Sabagaimana baginda Rasulullah Saw, bersabda, kebersihan (kesucian) itu sebagian dari iman. (hadits). Dari hadits ini, orang-orang muslim wajib mengimanai dan meyakini betul, bahwasanya orang yang senantisa menjaga wudhu, ia senantisa hatinya suci serta mendapat penjagaan dari Allah Swt.
Salah satu sifat orang-orang yang beriman ialah ia selalu senantisa menjaga kebersihan (menjaga wudu). Baik itu menjaga kebersihan secara lahiriyah yaitu dengan selalu menjaga wudhu, secara otomatis kebersihan batiniyah (hati) senantisa terjaga. Sehingga orang yang beriman tersebut sangat meyakini, ketika suatu saat ajal menjemput ataupun kematian datang, ia selalu menjaga wudhunya, maka matinya itu, dalam keadaan suci, bisa di katakan mati dengan husnul khatimah.
Wudhu sebagai penangkal wabah virus korona atau pandemi covid-19 tak terbantahkan lagi bagi orang-orang yang beriman. Bahwa pada ajaran Islam tentang kebesrihan (kesucian) telah di ajarkan oleh Allah dan Rasulnya. Tinggal orang-orang muslimnya sendiri untuk memhami kembali tentang thaharah diantaranya adalah tantang wudhu. Wudhu itu bukan hanya sekedar membersihkan fisik dan semua anggota tubuh, akan tetapi wudhu itu adalah amaliyah keimanan kepada Allah Yang Maha Suci, yang pasti wudhu tersebut banyak fungsi dan manfaatnya dan menjadi penangkal yang epektif dari wabah virus corona.
Protokoler kesehatan juga mengajurkan kalau keluar rumah harus menggunkan masker agar terhindar dari wabah virus corona yang masuk melalui mulut dan hidung. Hal yang demikian ini, kalau kita benar-benar merenungkan, seakan-akan Allah itu mengajarkan kepada semua manusia agar mulut itu senantisa dijaga. Jangan sampai mulut yang telah diberikan Allah Swt, yang bisa bicara ini, digunakan dengan seenak manusia itu sendiri sesuai dengan hawa nafsunya
Di Indonesia dengan demokrasi yang kurang sehat, membuat masyarakat Indonesia nyaris menghacurkan budaya ketimuran. Yaitu budaya ramah-tamah, berbudi pekerti yang luhur, saling menghormati, saling menhargai dan sebagainya. Semua budaya ketimuran ini, sudah hapir jarang di ketemukan, yang terjadi adalah masyarkat Indonseia tidak sedikit yang beringas, pemarah, kurang berbudi dan saling menghujat serta memfitnah sesama anak bangsa. Maka semua ini, dibungkam oleh Allah Swt, dengan prantara makhluknya yang amat sangat kecil dan telah menewaskan berjuta-juta nyawa manusia di dunia ini termasuk Indonesia.
Ajaran Islam tentang wudhu bukan hanya yang rukunnya saja, tetapi ada banyak sunnah-sunnahnya. Yaitu diantaranya berkumur-kumur. Berkumur-kumur dalam wudhu bukan hanya sekedar memberihkan mulut atau membersihkan kotoran yang ada dimulut. Bahkan lebih dari itu fungsi dan manfaatnya adalah dalam pandangan kaca mata Iman. Berkumur-kumur ataupun membersihkan mulut tersebut dengan air wudhu, bisa jadi pemberih dosa-dosa mulut, yang tadinya mulut sering berkata sombong, menghujat, memfitnah dan ucapan-ucapan dosa yang lainnya.
Wallahu ‘alam bis-shawab.